Seorang Sopir Perusahaan Batu di Purwakarta Ditemukan Tewas

JABARNEWS | PURWAKARTA – Seorang pria bernama Kuswara (40) ditemukan tewas dengan kondisi tertelungkup di Kampung Kebon Kalapa, Desa Malangnengah, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, pada Senin (31/8/2020) kemarin.

Kapolres Purwakarta, AKBP Indra Setiawan melalui Kapolsek Sukatani, AKP Budi Harto menjelaskan, korban diketahui merupakan sopir yang bekerja di PT. DJ, sebuah perusahaan batu di Desa Malangnengah, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta.

“Korban ditemukan warga dengan posisi tertelungkup di area kebun dengan menggunakan pakaian kaos oblong warna coklat dan celanan pendek warna biru, pada Senin tanggal 31 Agustus 2020 sekitar pukul 06.30 WIB,” ucap Budi, saat dihubungi melalui telepon selulernya, Selasa (1/9/2020).

Baca Juga:  Komoditas Bawang Merah Akan Segera Masuki Panen Raya

Dijelaskanya, korban pertama Diketahui oleh Khalid (15) dan Asep (45) saat melintas jalan di area kebun dengan kondisi korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.

“Saat itu para saksi langsung melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Sukatani. Informasi yang dikumpulkan dari pihak keluarga, sebelumnya, pada Minggu (30/8/2020) korban berangkat untuk bekerja, namun, biasanya korban pulang pukul 17.00 WIB, tapi tak kunjung pulang juga,” jelas Kapolsek.

Baca Juga:  Ingin Dapat Hadiah dari TikTok? Ini Caranya

Budi melanjutkan, saat itu pihak keluarga sudah berusaha mencari korban, tapi tidak ditemukan juga, ternyata pagi hari korban ditemukan sudah meninggal oleh warga.

“Keterangan dari pihak keluarga, korban mempunyai riwayat penyakit tekanan darah tinggi. Diduga akibat tekanan darah tingginya kumat, korban terjatuh sendiri dengan posisi tertelungkup, selanjutnya pihak kepolisian bersama keluarga membawa korban ke RSUD Bayu Asih Purwakarta guna dilakukan pemeriksaan,” ucapnya.

Baca Juga:  Wisata Curug Cikurutug Sukabumi, Tempat Favorit Untuk Liburan Akhir Pekan

Dalam pemeriksaan yang sudah dilakukan oleh pihak medis, tidak ditemukan luka-luka pada tubuh korban akibat benda tumpul maupun benda tajam.

“Pihak keluarga korban membuat pernyataan, untuk tidak dilakukan autopsi dan menerima kematian korban sebagai takdir,” pungkasnya. (Gin)