Cegah Tawuran Pelajar Di Purwakarta, ini yang dilakukan Forum Kepala SMK

JABARNEWS | PURWAKARTA – Forum Komunikasi Kepala Sekolah Menengah Kejuaraan Swasta (FKKSMKS) Kabupaten Purwakarta, sesalkan aksi tawuran pelajar yang terjadi di Jalan Raya Desa Cilegong, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, pada Jumat (28/8/2020) lalu.

Pasalnya, di masa pandemik Covid-19 ini harusnya para pelajar melakukan proses belajar mengajar Sekolah di rumah secara Daring.

Sekertaris FKKSMKS Kabupaten Purwakarta, Yayang Gilang Sonjaya, mengatakan, pihaknya sangat menyesalkan aksi tawuran pelajar yang terjadi belum lama ini di wilayah Purwakarta.

Dirinya mengaku, sudah menyiapkan langkah-langkah dan antisipasi untuk mencegah aksi tawuran pelajar terjadi di kabupaten Purwakarta.

“Antisipasi sudah dilakukan agar tawuran pelajar tidak terjadi lagi. Langkah yang dilakukan yakni melakukan mediasi sekolah – sekolah yang sering kali terlibat tawuran, dengan melibatkan Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Jawa Barat Wilayah IV,” Ucap Gilang saat dihubungi melalui telepon selulernya, Selasa (1/9/2020).

Baca Juga:  Sudah 17.132 Pembatalan Tiket Kereta Lebaran di Cirebon

Dengan demikian, lanjut dia, semoga tawuran antar pelajar di Purwakarta tidak terjadi lagi. Seyogyanya tawuran tidak terjadi, karena saat ini karena proses pembelajaran masih secara daring atau belajar dari rumah.

“Terjadinya tawuran pelajar ini kami sangat menyesalkan, dan FKKSMKS Kabupaten Purwakarta pun mengambil langkah untuk pengecekan ke lapangan dan melakukan mediasi untuk menyelesaikan permasalahan tawuran antar pelajar di Purwakarta,” imbuhnya.

Baca Juga:  Ungkap Rasa Prihatin atas Pengeroyokan Ade Armando, Ustadz Yusuf Mansur Malah Diserang Netizen

Selain itu, lanjut Gilang, FKKSMKS Kabupaten Purwakarta tengah merancang program kerjasama dengan Batalyon Armed 9 Pasopati Kostrad dan Resimen Armed 2/1 Kostrad dalam pembinaan pelajar SMK.

Tujuannya, sambung dia, siswa yang terlibat tawuran diberi pembinaan oleh anggota TNI AD di Batalyon Armed 9 Pasopati Kostrad tersebut selama 6 hari. Di tempat itu, siswa yang melakukan pelanggaran menginap dan diberi berbagai materi khususnya bela negara.

“Siswa yang melakukan pelanggaran atau penyimpangan ini akan di beri pembinaan. Ini bukan suatu hukuman, tetapi mereka (pelaku tawuran) kami beri pembinaan khusus. Kami sebagai pendidik di sekolah tidak punya kapasitas untuk memberi pembinaan khusus, sehingga kami bekerjasama dengan Batalyon Armed 9 Pasopati Kostrad dan Resimen Armed 2 1 Kostrad,” ucap Gilang

Baca Juga:  Tiga Manfaat Minyak Tawon Bagi Kesehatan, Diantaranya Redakan Nyeri

Nantinya, lanjut dia, disana, para siswa diberi konten materi kebangsaan, bela negara, dan kedisiplinan. Jadi, siswa tidak sepenuhnya dilatih fisik. Tetapi mereka diperlihatkan bagaimana prajurit TNI mengorbankan dirinya demi bangsa dan negara.

“Ketika diberikan materi bela negara, siswa menjadi lebih paham dan lebih disiplin. Bahkan siswa cenderung tidak mengulang perbuatan negatif atau menyimpang seperti sebelum masuk batalyon itu. Seperti halnya yang telah diterapkan Bagi pelajar SMK Taruna Sakti Purwakarta,” katanya. (Gin)