Anggaran Terkena Refocusing 60 Persen, BPBD Jabar Siapkan Strategi Bencana Musim Kemarau

JABARNEWS | BANDUNG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat menyiapkan strategi agar penanganan bencana bisa tetap berjalan maksimal, terlebih saat ini sudah memasuki musim kemarau.

Kepala Harian BPBD Jabar Dani Ramdan mengatakan, anggaran BPBD terkena refocusing hingga 60 persen untuk penanganan Covid-19.

Anggaran murni untuk BPBD pada 2020 ini sekitar Rp 30 miliar. Jumlah itu terpangkas setelah ada kebijakan refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19.

“Sisanya 40 persen lagi, sekarang sekitar Rp 13 miliar atau Rp 14 miliar. Tapi prinsipnya, penanganan bencana tetap bisa berjalan, karena tidak harus mengandalkan anggarannya di BPBD semua,” kata dia, Selasa (1/9/2020).

Baca Juga:  Parah Sih! Persija-Persib Tak Lepas Pemain ke Timnas Indonesia, PSSI dan Shin Tae-yong Sampai Memohon

Sebagian penanganan bencana, terang dia, juga dianggarkan di Dinas Pekerjaan Umum maupun Dinas Sosial. “Jadi, kalau sampai kerawanan pangan ada lagi di Dinas Ketahanan Pangan stoknya jadi dua lapis,” ujarnya.

Terkait mekanisme penanggulangan bencana di saat pandemi, Dani mengklaim sudah menyiapkan mitigasi khusus.

Semua penanganan relatif tidak berubah, namun ada penyesuaian saat evakuasi, penyelamatan atau pencarian korban hingga pemulihan, yakni menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga:  Tuai Banyak Kritikan, Begini Jawaban MUI Soal Logo Halal Baru

Berdasarkan data dari BMKG, Agustus hingga Oktober sudah masuk musim kemarau. Namun, kekeringan yang dialami di beberapa daerah diprediksi tidak akan parah.

“Sudah masuk kemarau tapi kemaraunya memang kemarau basah memang tahun ini. Hujan masih ada turun walaupun tidak banyak,” kata dia.

Meski sudah ada laporan dari beberapa daerah terkait kebutuhan air, Dani mengaku angka sebaran kekeringan belum tinggi. Skalanya belum meluas satu desa atau kecamatan.

Baca Juga:  Bupati Cianjur Hadiri Rapat Evaluasi PPKM Darurat, Ini Hasilnya

Mitigasi yang dilakukan BPBD Jabar antara lain mengirimkan tangki air bersih ke wilayah terdampak. BPBD Jabar sudah rutin menyiagakan keberadaan tangki air ini untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

Untuk daerah yang mengalami kesulitan air bersih dengan durasi panjang, pihaknya juga menyiapkan upaya pipanisasi.

Data BPBD Jabar mencatat saat ini ada 3.612 kepala keluarga di lima kecamatan di Kabupaten Bogor yang mengalami kekurangan air bersih. Bantuan sebanyak 106.000 liter air bersih sudah disalurkan. (Yoy)