Ridwan Kamil Perketat Rekomendasi Sekolah Tatap Muka

JABARNEWS | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan Pemerintah Jawa Barat memperketat pemberian rekomendasi sekolah tatap muka.

“Kami evaluasi, kami izinkan hanya yang zona hijau, dan sinyalnya kurang baik, kira-kira begitu,” kata dia, dalam konferensi pers via daring di Bandung, Kamis (3/9/2020).

Ridwan Kamil mengatakan pembukaan sekolah termasuk salah satu kebijakan yang dievaluasi menghadapi naiknya angka penyebaran Covid-19 di Jawa Barat.

Salah satu kriteria yang ditambahkan adalah daerah tersebut mengalami kendala infrastruktur telekomunikasi.

“Kalau dipaksakan daring, juga sinyalnya kurang kuat di beberapa pelosok,” kata dia.

Indikator selanjutnya, sekolah berada di daerah zona hijau level kecamatan. Tidak terindikasi ada Covid sudah lebih dari lima bulan. Hingga saat ini ada sejumlah sekolah yang sudah mempraktikkan pembelajaran sekolah tatap muka.

Baca Juga:  Menkeu: Pemerintah Bakal Suntikkan Dana Sebesar Rp4,3 Triliun Untuk Proyek KCJB

“Minimal ada sekitar kurang lebih di 20-an sekolah yang kita eksperimenkan. Kalau ditanya apakah ada yang dibuka, ada. Tapi kriterianya kita perketat lagi, kira-kira begitu,” kata dia.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supendi mengatakan, hingga saat ini baru memberikan rekomendasi pada 71 sekolah dengan jenjang SMA/SMK untuk melakukan belajar tatap muka. Pemberian rekomendasi lanjutan akan ditahan dulu.

Baca Juga:  Tinjau Pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Bandung, Ridwan Kamil: Sudah Sesuai Prosedur

“Ya, kita melihat pekan ini perkembangannya seperti apa,” kata dia.

Dedi mengatakan, pemerintah Jawa Barat mengambil kebijakan hanya membolehkan pembelajaran tatap muka bagi sekolah yang berada di zona hijau di level kecamatan. Di Jawa Barat misalnya, terdapat 228 kecamatan yang masuk zona hijau, karena belum pernah ditemukan kasus Covid-19. Seluruh SMA/SMK yang ada di zona hijau level kecamatan kemudian diverifikasi.

“Kita lakukan verifikasi oleh teman-teman Pengawas dan Cabang Dinas, mengerucut menjadi 71 sekolah. Dari 71 sekolah ini teman-teman Pengawas dan Cabang Dinas mengajukan kembali kepada Gugus Tugas kabupaten/kota,” kata Dedi.

Baca Juga:  Pasca WFH, Ridwan Kamil Lakukan Evaluasi Kinerja Pemprov

Dedi mengatakan, dari 71 sekolah tersebut, ada yang dilaporkan sudah memulai pembelajaran tatap muka, tapi dia tidak merinci jumlahnya.

“Rekomendasinya sudah turun, di lapangannya itu yang 71 ini ada yang sudah buka, ada yang masih menunggu rekomendasi Gugus Tugas, ada yang masih menunggu gurunya di tes swab,” kata dia.

Dedi mengatakan, pengawasan akan dilakukan ketat. Pihaknya terus memantau karena indikatornya sangat ketat. Bukan hanya zona hijau kecamatan, tapi pihaknya juga membuka tatap muka pada sekolah yang memiliki konektivitas internet rendah. (Red)