Selain Stres, Korban Investasi Bodong Cianjur Serangan Jantung Hingga Meninggal

JABARNEWS | CIANJUR – Para korban investasi bodong di Cianjur, yang diiming-imingi paket menjanjikan miliaran rupiah, kini banyak yang stres, serangan jatung (tekanan batin) hingga diasingkan ke hutan.

Seperti halnya Cep Supiani (38) salah satu ketua kelompok mengatakan banyaknya koban investasi bodong yang stres. Lebih parahnya lagi, akibat dari kejadian penipuan tersebut ada yang meninggal dunai.

Para korban yang masih bertahan hingga saat ini masih menuntut agar pihak perusahaan bertanggung jawab dan mengembalikan uang mereka.

“Ya, karena konsumen tidak mau tahu dan intinya uang kembali. Jelasnya ingin ada pertanggungjawaban,” kata Cep Supiani atau yang akrab di sapa Cecep, Sabtu (5/9/2020).

Cecep menerangkan, tidak sedikit uang korban yang raib begitu saja akibat investasi bodong tersebut. Bahkan kata Cecep, uang korban mencapai hingga miliaran rupiah karena menjadi korban iming-iming dari terlapor yang berinisial HA.

Baca Juga:  SBY Tegaskan Para Caleg Demokrat Jangan Umbar Janji

“Karena kita mau nunggu lagi sampai ke bulan Juni jadi Rp25 juta,” beber Cecep lebih lanjut.

Ia berharap, perkembangannya ingin ditindak lanjut secepat, mungkin karena sudah nggak kuat lagi. Bahkan nyawa teranca, jadi konsumen tidak tahu apa-apa soal kerugian ini.

“Tentu yang ditekan para ketua kelompok. Dan, sekali lagi harapan si terlapor penipuan ini cepat tertangkap, dan uang konsumen bisa dikembalikan lagi dia tanggung jawablah,” tutur Cecep.

Sementara, Mala (32) salah satu ketua kelompok lainnya membenarkan adanya tekanan dari bawah, bahkan diancam sama konsumen. Karena, mereka tidak mau tahu ingin uang kembali.

“Nah, sedangkan kita sebagai ketua setiap bulan uang sudah disetor ke terlapor (HA). Karena, dulu itu sistem kepercayaan awalnya,diamini beberapa ketua kelompok lainnya,” bebernya.

Ia menyambungkan, kesalahan para ketua kelompok. Jadi, tidak pernah mempertanyakan atau mempermasalahkan secara tertulis soal hal itu.

Baca Juga:  Inilah Tiga Pemeran Perempuan Terkenal Film Charlie's Angels 2019

Bukan hanya stres, ujar Mala, imbas dari Investasi bodong ini, jadi banyak pikiran, ada yang meninggal. Lalu ada yang terkena serangan jantung juga ada yang diasingkan oleh keluarga ke hutan.

Menurutnya, pokoknya semua aset barang berharga milik para ketua kelompok semua sudah dijaminkan untuk membayar kepada konsumen. Seperti motor, mobil, sertifikat rumah dan lainnya.

“Semuanya sudah habis, karena konsumen tidak mau tahu. Nah, yang diinginkan itu uang,” beber Mala.

Para ketua kelompok bergabung jadi korban investasi bodong tersebut, dari mulai satu tahun hingga delapan tahun, dari kasus kejadian saat ini. Awalnya lancar, tapi setelah tahun 2018, seakan-akan tertutuplah.

“Hingga saat ini los kontak, gak bisa dihubungi terlapor (HA). Dan, belum ada konfirmasi sama sekali hingga detik ini,” imbuh dia.

Baca Juga:  Aset Digusur Tol Desari, Tommy Soeharto Gugat Pemerintah RI Rp56 Miliar

Terpisah, saat dikonfirmasi awak media, Kasatreskrim Polres Cianjur AKP Anton mengatakan, saat ini masih terus dilakukan pengejaran dan akan menindaklanjuti. Pihaknya meminta agar warga bisa bersabar karena polisi sedang melakukan menindaklanjuti hal tersebut.

Ia memaparkan, terus melakukan upaya dan akan menindaklanjuti kasus tersebut, bahkan proses sudah meningkat dari penyelidikan menjadi penyidikan.

“Kita masih proses untuk bekerja, dan terus menganalisa. Apakah hanya terlapor sendiri atau ada pihak-pihak lainnya,” katanya saat dihubungi awak media, di Mako Polres Cianjur.

AKP Anton menambakan, berkaitan dengan kejadian kerugian, itu masih sama dengan kemarin. Belum ada penambahan, dan masih belum ada status tersangka.

“Artinya, kasus ini masih menjadi saksi. Jadi saat ini jelasnya sedang terus mengumpulkan barang bukti, dan nanti kalau sudah tertangkap terlapor (HA). Baru akan diinformasikan lagi lebih lanjut,” tutupnya. (Mul)