Tingkatkan Kualitas Sekolah dan Guru, Ini Yang Dilakukan FKKSMKS Purwakarta

JABARNEWS | PURWAKARTA – Guna mendukung Kementerian Pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) tengah menyiapkan program kawin massal antara dunia industri dan pendidikan vokasi, puluhan guru di enam Sekolah Menengah Kejuaraan (SMK) Swasta di Purwakarta ikuti Re-design Peningkatan Daya Saing SMK.

Dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 sesuai aturan pemerintah, kegiatan yang di inisiasi SMK Muhammadiyah Campaka itu digelar di SMK Mutiara Bangsa, Kelurahan Ciseureuh, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta.

Forum Komunikasi Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Swasta (FKKSMKS) Kabupaten Purwakarta, Uyat Sudaryat, mengungkapkan, pelaksanaan Program Re-design Guru Kejuruan SMK sendiri didasarkan pada pemetaan empat bidang cluster center of excellence (CoE) SMK swasta di Purwakarta. Yakni, meliputi bidang manufaktur dan konstruksi, ekonomi kreatif, hospitality, dan care service. Pemilihan CoE tersebut telah mempertimbangkan tren perkembangan industri dan kapasitas penyerapan tenaga kerja.

Baca Juga:  PPDB 2020, DPRD Jabar Minta Disdik Fasilitasi Daerah Sulit Akses Internet

“Kegiatan ini untuk meningkatkan, memperbaharui dan kualitas sekolah melalui guru-guru yang diberikan penguatan pembelajaran, bekal untuk meningkatkan kompetensi masing-masing sehingga bisa meningkatkan kwalitas sekolah dalam berbagai hal,” ucap Uyat, saat ditemui di SMK Mutiara Bangsa, Selasa (8/9/2020).

Dijelaskannya, saat ini perkembangan teknologi di industri sudah sangat cepat. Diktahui pembelajaran SMK tetap 60 persen mengedepankan praktik, tetapi seluruh mata pelajaran baik praktik maupun teori harus dikontekstualisasi dengan kondisi real di industri. Oleh sebab itu, Re-design Peningkatan Daya Saing SMK, Center of excellence SMK Purwakarta, menjadi sangat penting.

Baca Juga:  Di Masa Pandemi Lari Pagi Atau Sore, Mana Yang Lebih Baik?

Karenanya, lanjut Uyat, SMK Swasta harus mampu beradaptasi dengan pembelajaran yang fleksibel dan kontekstual dengan industri. Salah satunya, dilakukan melalui skema pembelajaran project by learning atau bring industry to school.

“Di Kabupaten Purwakarta ada sebanyak 41 SMK swasta, untuk yang mengikuti kegiatan ini baru 6 Sekolah, yakni SMK Muhammadiyah Campaka, SMK Purnawarman, SMK Bhakti Asih, SMK Bina Budi, SMK Mutiara Bangsa dan SMK NSU. Pasalnya kegiatan ini merupakan swadaya mandiri setiap sekolah dengan menggandeng lembaga diklat profesional,” ucapnya.

Kedepan, sambung Uyat, tak menutup SMK Swasta maupun SMK Negeri di Purwakarta bakal mengikuti kegiatan seperti ini.

Baca Juga:  Tolak THR Dicicil, Ribuan Buruh 2 Pabrik Gelar Demo

“Karena hari ini Guru SMK tidak hanya mengajar, tetapi juga sebagai mentor, fasilitator, motivator, dan coach yang dapat mengubah nobody menjadi seorang superstar,” tuturnya

Bukan hanya ketika masih belajar di sekolah, tambah dia, tapi juga mampu membangkitkan anak menjadi kompeten setelah lulus SMK. Baik secara prestasi, leadership, ability, dan kemampuan komunikasi.

“Saya berharap program SMK swasta di Purwakarta dipastikan mindset SDM-nya sudah berubah menjadi terbuka, bukan lagi SMK yang kaku. Dengan begitu, pernikahan massal ini akan berlangsung dengan baik, begitu juga SMK Swasta di Purwakarta yang sudah punya kemitraan dengan industri juga semakin kuat,” tandasnya. (Gin)