Waspada! Aksi Kesling Gadungan Berkeliaran Di Cianjur

JABARNEWS | CIANJUR – Tim Kesehatan Lingkungan (Kesling) gadungan beraksi dan berkeliaran di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Mereka masang tarif dalam melakukan penyemprotan disinfektan hingga fogging ke kantor dan pertokoan.

Aksi kesling tersebut diketahaui setelah salah satu jasa pengiriman barang di alan Raya Sukabumi-Cianjur Kecamatan Cilaku, didatangan tiga petugas yang mengaku dari Dinas Kesehatan.

“Kemarin sore mereka datang bertiga, dan mengaku dari Dinas Kesehatan. Ketika saya minta surat tugasnya, malah menyerahkan selembar kertas fotocopy-an,” kata Mul salah seorang pegawai jasa pengiriman barang, Rabu (9/9/2020).

Baca Juga:  Simak! Gugus Tugas Covid-19 Beri Alasan Kenapa Karawang Masuk Zona Merah

Karena petugas tersebut mencurigakan, ia pun lants melaporkan langsung kepada dinas kesehatan yang diketahuinya pemerintah tidak mengadakan program seperti itu.

“Karena curiga saya tanya ke orang Dinkes, sayangnya petugas gadungan tersebut berhasil kabur sebelum petugas Dinkes datang Sudah sempat saya tahan agar berlama-lama, sampai orang Dinkes datang. Tapi alasannya mau ke kantor yang lain, setelah itu tidak tahu kemana,” kata dia.

Baca Juga:  Bukan Main! Prabowo Subianto Jadi Capres Paling Tajir, Yuk Intip Harta Kekayaannya Disini

Menurutnya petugas gadungan tersebut juga mematok biaya sebesar Rp 40 ribu per liter cairan disinfektan dan fogging.

Sementara itu Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Irvan Nur Fauzy, mengatakan tidak ada petugas dari Dinkes yang melakukan kegiatan tersebut apalagi dengan mematok biaya.

“Bukan dari Dinkes dan kami tidak bekerjasama dengan pihak manapun untuk kegiatan seperti itu. Apalagi kalau penyemprotan DBD kan berdasarkan kajian epidemiologi,” ucapnya dilansir dari Detik.

Baca Juga:  Hore!! Bakal Ada Bus Ramah Disabilitas di Bandung

Irvan meminta masyarakat untuk melaporkan jika kedatangan petugas tersebut. Rencananya Dinkes juga bakal berkoordinasi dengan polisi untuk memproses dan mengamankan orang yang mengaku dari Dinkes itu.

“Kami menunggu laporan, kalau ada segera hubungi. Karena sebelumnya juga pernah ada kejadian serupa dengan orang yang sama. Kami akan ambil langkah tegas dan berkoordinasi dengan kepolisian,” pungkasnya. (Red)