Isu Pemekaran Cisel, Pengamat: Harus Jadi Paham Calon Kepala Daerah

JABARNEWS | CIANJUR – Sudah beberapa waktu lalu, isu pemekaran Kabupaten Cianjur dan Cianjur Selatan menjadi pembahasan. Namun, dari berbagai macam pembahasan yang dilakukan oleh sejumlah tokoh di Cianjur masih belum melahirkan titik terang.

Salah satu pengamat politik, Dedi Mulyadi kembali mengangkat isu pemekaran Cianjur tersebut ditengah tahapan Pilkada sekarang ini. Tentu, hal ini akan sangat menarik dielaborasi bersama-sama sejumlah calon yang telah mendaftarkan diri di Pilkada.

Baca Juga:  Waspada Jika Kerongkongan Sering Terasa Kering, Bisa Jadi Ini Penyebabnya

Hal ini juga sangat penting untuk diselesaikan karena untuk menjawab keinginan masyarakat yang ada di wilayah Cianjur Selatan (Cisel) dalam hal proses pemekaran wilayah.

“Saya kira hal itu harus menjadi pemahaman bersama dari para calon,” katanya, Rabu (9/9/2020) siang.

Dedi yang juga merupakan Dosen dari Universitas Suryakancana (Unsur) ini mengharapkan dari para kontestan yang hari ini masih berstatus Bapaslon untuk memiliki strategi yang akan dijalankannya guna menyelesaikan persoalan tersebut.

Baca Juga:  Pelebaran dan Pengerasan Jalan Layang Tol Japek Tengah Dilakukan

“Terutama tujuan dari pemekaran itu adalah mencoba mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat,” papar Dedi.

Menyangkut efektivitas pelayanan publik, Dedi mengujarkan, hal ini harus ada beberapa titik yang menjadi penekanan. Karena pelayanan publik di Kabupaten Cianjur masih minim. Termasuk kata dia, masalah infrastruktur di Kabupaten Cianjur.

“Kalau kita lihat, mohon maaf infrastrukturnya masih jelek. Dan sampai sekarang masih belum beranjak seperti dulu di Kecamatan Agrabinta, dan kecamatan lainnya,” ujarnya.

Baca Juga:  Gandeng Polri, Pengusaha Cantik Sediakan Ribuan Vaksin Untuk Warga

Intinya, tambah Dedi, Bapaslon yang hari ini sudah siap maju dengan dibuktikan telah melakukan pendaftaran menjadi harapan mayarakat Cianjur untuk bisa menyelesaikan permasalahan tersebut, hal ini juga berkaitan dengan kualitas pelayanan yang ada di Kabupaten Cianjur.

“Artinya, akan melahirkan sesuatu multiplyer effect kaitannya proses demokratisasi Cianjur. Dan dari sisi peningkatan pelayanan terhadap masyarakat,” pungkasnya. (Mul)