Angka Kebakaran di Kota Bandung Melonjak, Ini Pesan Yana Mulyana

JABARNEWS | BANDUNG – Musim kemarau, angka kejadian kebakaran cenderung meningkatm termasuk di kota bandung yang baru-baru ini terjadi di kawasan Jalan Otista.

Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana meminta masyarakat untuk waspada akan kejadian kebakaran, karena rentan terjadi ketika musim kemarau ini.

“Kita perlu mengantisipasi angka kebakaran yang melonjak di Kota Bandung,” ujar Yana Mulyana, Rabu ( 9/9/2020)

Yana menyatakan, salah satu yang perlu diperhatikan yaitu instalasi listrik yang sering menjadi penyebab terjadinya kebakaran. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemeliharaan rutin dalam mengantisipasi terjadinya bencana tersebut.

Baca Juga:  Radovic Minta Bobotoh Jangan Pernah Tingalkan Maung Bandung Sendirian

“Jadi butuh kewaspadaan, termasuk memeriksa instalasi listrik dalam mengantisipasi kejadian kebakaran yang rawan di musim kemarau ini,” ujarnya.

Dalam kegiatan tersebut, Yana memberikan sertifikat Diklat Pemadam Kebakaran dan beasiswa bagi siswa terbaik dari para petugas Diskar PB Kota Bandung.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Diskar PB Kota Bandung, Dadang Iriana mengatakan, kejadian kebakaran pada musim kemarau mengalami peningkatan, hingga 130 kejadian. Namun didominasi oleh kebakaran alang-alang.

Baca Juga:  Pendistribusian Bansos di Purwakarta Bakal Diawasi Satgas Saber Pungli

“Jadi kebakaran alang-alang paling banyak dibandingkan rumah, dan itu sudah dipadamkan oleh masyarakat sendiri. Artinya pastisipasi masyarakat juga mengalami peningkatan,” tuturnya.

Walau demikian, diakuinya selama masa pandemi Covid-19, kejadian kebakaran mengalami penurunan. Pihaknya tetap siaga jika ada kebakaran yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

“Untuk fasilitas kita kurang, karena ada 6 kendaraan yang mogok, dan belum bisa diperbaiki karena terkendala anggaran,” katanya.

Baca Juga:  Usai Larang SOTR, Kini Polisi Larang Warga Takbir Keliling Rayakan Hari Raya Idul Fitri

Disinggung terkait proteksi kebakaran di gedung-gedung tinggi, lanjutnya, diakuinya bahwa secara rata-rata proteksi kebakaran di gedung tinggi, apartemen, rumah sakit dan lain sebagainya, masih kurang bagus.

Lebih jauh, pihaknya terus berupaya memberikan rekomendasi dalam hal safety tersebut.

“Sejauh ini hanya 5 persen yang safety, sedangkan 95 persen lainnya belum dan masih berproses hingga saat ini,” tambahnya. (Red)