Kasus Covid-19 Meningkat, Sekolah Ini Ajukan KBM Tatap Muka

JABARNEWS | BANDUNG BARAT – Dua sekolah swasta di Kabupaten Bandung Barat mengajukan pembukaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka di tengah peningkatan kasus Covid-19.

Kedua sekolah tersebut adalah SMP Islam Nurul Fikri Boarding School Lembang dan Bandung Alliance Interculture School (BAIS). Keduanya sudah mengajukan permohonan kepada Satgas Penanganan Covid-19.

“Kedua sekolah itu siap menggelar KBM tatap muka. Pihak sekolah juga sudah mengajukan kepada tim Satgas Covid-19,” kara Kepala Bidang SMP pada Dinas Pendidikan Bandung Barat, Dadan Sapardan, Kamis (10/9).

Dadan mengatakan, pihaknya sudah memantau langsung untuk melihat kesiapan sekolah jelang menggelar KBM. Pemeriksaan itu meliputi kesiapan kurikulum pembelajaran hingga kapasitas siswa yang mengikuti pembelajaran di dalam kelas.

Baca Juga:  Bangunan Madrasah DTA di Cianjur Ambruk

Kedua sekolah juga mesti mengantongi persyaratan mutlak sebelum benar-benar siap menggelar KBM tatap muka yaitu surat pernyataan dari orang tua siswa. Kemudian guru yang berusia di atas 50 tahun tidak diperkenankan diikutsertakan dalam pembelajaran tatap muka.

“Namun tetap, untuk persetujuan rekomendasi pembukaan sekolah menjadi kewenangan Satgas Penanganan Covid-19 dengan melihat pertimbangan hasil pengecekan dari Dinas Pendidikan maupun Dinas Kesehatan,” ujarnya.

Kepala SMP Islam Nurul Fikri Boarding School Lembang, Aris Firmansyah menjelaskan, alasan pertama pihaknya berani membuka kegiatan KBM tatap muka karena ingin menciptakan tujuan pendidikan serta menanamkan karakter terhadap para siswanya.

Baca Juga:  Kopassus Gelar Bersih-Bersih Ciliwung dan Bagikan Sembako

“Karena pendidikan karakter itu sulit didapatkan jika kita hanya mengandalkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara daring. Rencananya, insyallah kita buka KBM tatap muka ini pada hari Senin (14/9) mendatang,” bebernya.

Alasan kedua karena dorongan orangtua, menurut dia, para orangtua siswa merasa keteteran harus mengajarkan anaknya saat belajar daring karena wajib membagi waktu dengan bekerja sehingga mereka meminta sekolah untuk melaksanakan KBM tatap muka.

“Sampai saat ini sudah ada 30 orangtua siswa gelombang pertama yang setuju dan membuat surat pernyataan. Nanti gelombang kedua rencananya bulan Oktober, khusus bagi kelas VII dan VIII,” ungkapnya.

Baca Juga:  Dalami Temuan Kuburan Beras Bansos Depok, Polisi Ambil Dua Karung Untuk Sample

Untuk menjaga lingkungan sekolah dari ancaman penyebaran Covid-19, pihaknya sudah mengadakan tes korona kepada seluruh perangkat sekolah, termasuk juga terhadap 30 siswa yang akan mengikuti kegiatan KBM dan saat ini telah dikarantina.

“Kita sudah siap, fasilitas protokol kesehatan seperti tempat cuci tangan, hand sanitizer hingga wajib mengenakan masker,” katanya.

“Di dalam kelas juga sudah diberi jarak 1,5 meter antar siswa, aturan guru saat mengajar juga diperketat, bahkan setiap tamu yang datang wajib di-rapid test,” tambahnya. (Yoy)