Disporaparbud Purwakarta: Ekonomi Kreatif Ciptakan Wirausaha Muda Handal

JABARNEWS | PURWAKARTA – Keberadaan ekonomi kreatif sangat dibutuhkan bagi pemerintah untuk mengokohkan perekonomian, terutama pada sektor rill.

Pasalnya, ekonomi kreatif adalah sebuah konsep di era ekonomi baru yang membahas informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide, gagasan dan pemikiran dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi yang utama.

Hal tersebut diungkapkan Kabid Kepemudaan Bidang Kepemudaan Dinas Kepemudaan, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Purwakarta, Ahmad Arif Imamulhaq melalui Kepala Seksi Bina Kewirausahaan Pemuda, Marnia, yang didampingi Kepala Seksi Kepemimpinan dan Kepeloporan, Abi Jawahir.

“Kekuatan ekonomi kreatif lebih bertumpu kepada keunggulan sumber daya manusia yang berasal dari ide-ide kreatif pemikiran manusianya. Diharapkan sumber daya manusia ini mampu menjadikan barang yang berinilai rendah menjadi barang bernilai tinggi dan berdaya jual tinggi,” ucap Marnia, saat ditemui usai menerima wirausaha muda, Putri Aprilia yang sukses mengolah kulit pisang menjadi cemilan bernilai ekonomis dan telah menembus pasar luar negeri terutama Malaysia dan Singapura, Jumat (11/9/2020).

Baca Juga:  Ketegasan Presiden Jokowi Bela Palestina Dipuji ICMI: Tidak Ada Pilihan!

Menurut Marnia, profesi yang mengharuskan seseorang memiliki daya kreativitas tinggi adalah wirausaha. Maka pengembangan ekonomi kreatif ini secara tidak langsung mengarahkan dan mecoba untuk menciptakan wirausaha-wirausaha muda yang handal dalam berbagai bidang.

Baca Juga:  Bangun Empati, Polisi di Sergai Bagi-Bagi Sembako Pada Warga Kurang Mampu

“Industri ekonomi kreatif merupakan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang potensial dikembangkan bagi perekonomian di Indonesia. Ekonomi kreatif merupakan konsep ekonomi dimana sumber utamanya terletak pada imformasi dan pengetahuan,” jelasnya.

Sementara itu, Putri Aprilia mengisahkan usaha yang dirintisnya bersama suami telah ia lalui selama 2 tahun.

“Saya bersama suami mencoba usaha olahan kulit pisang ini sejak dua tahun lalu. Beratus kali bahkan mungkin ribuan kali kami melakukan uji coba resep yang pas untuk cemilan dari bahan baku kulit pisang. Dan, alhamdulillaah setalah kurang lebih 6 bulan, kami dapat memproduksi dan memasarkannya,” tutur perempuan berusia 29 tahun ini.

Baca Juga:  Muncul Dua Klaster Covid-19 di Majalengka, Sekda: Nggak Genting, Tapi Harus Antisipasi

Ibu dua orang anak ini pun menganggap bahwa pandemi bukan alasan untuk tidak kreatif. Justru dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, memudahkan dirinya bersama suami untuk memperluas jaringan usahanya.

“Alhamdulillaah dibantu oleh kurang lebih 8 orang mitra kerja, kami bisa produksi 500 bungkus per hari dengan keuntungan antara 25 sd 30jt per bulan,” ungkap perempuan muda pengusaha yang tinggal di perumahan Griya Asri, Kelurahan Mulyamekar, Purwakarta itu. (Gin)