ASN Positif Covid-19 di Pemkot Bandung Bertambah Jadi 189 Orang

JABARNEWS | BANDUNG – Jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Bandung yang terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah banyak.

Semula, ASN yang positif Covid-19 ialah sebanyak 117 orang. Berdasarkan hasil uji usap yang dilakukan secara masif, kini terdapat 189 orang ASN Pemkot Bandung yang positif.

“Jumlah 117 ASN yang lalu, jadi 189 ASN. Itu hasil swab ASN,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rita Verita, Jumat (11/9/2020).

Menurut dia, puskesmas telah langsung melakukan tracing kepada keluarga pasien positif Covid-19 dan yang melakukan kontak erat dengan orang yang terkonfirmasi positif.

Baca Juga:  Gunung Merapi Kembali Aktif, Hari Ini 12 Kali Mengalami Gempa

Para pegawai yang positif Covid-19, lanjut Rita, akan melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Keluarga maupun teman kerja yang melakukan kontak erat juga diminta untuk melakukan isolasi mandiri.

Rita mengatakan, pegawai Pemkot Bandung yang positif Covid-19 namun tinggal di luar Kota Bandung akan diinformasikan kepada pemerintah daerah setempat.

Rita menambahkan, Dinas Kesehatan terus melakukan tes usap agar bisa mencapai 1 persen, sesuai standard organisasi kesehatan dunia (WHO). Saat ini rapid test sudah memenuhi standard 1 persen itu.

Baca Juga:  Luapan Sungai Bikin Dua Kampung di Tegalbuleud Terendam Banjir, Warga Panik

“Rapid test sudah memenuhi standard, tinggal swab test sedikit lagi,” katanya.

Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, Pemkot Bandung terus melakukan tes masif kepada seluruh ASN yang bertugas di 32 dinas atau badan dan 30 kecamatan.

“Sebelumnya diberitakan 117 orang. Dari jumlah tersebut, 140 ber-KTP Bandung. Namun, hanya 48 orang yang terkonfirmasi betul-betul tinggal di Bandung,” kata Oded.

Baca Juga:  Syaiful Huda Dihadang Mahasiswa Purwakarta, Mereka Menuntut Ini

“Para ASN yang terkonfirmasi positif sudah mengisolasi mandiri, sedangkan ASN yang lain telah diberlakukan work from home sejumlah 50 persen,” katanya, melanjutkan.

Oded mengatakan, temuan kasus merupakan hasil pelacakan aktif disertai kemampuan labolatorium dalam mendiagnosa.

“Kami punya fasilitas BSL-2 yang bisa bekerja secara cepat. Dinkes Kota Bandung sudah melakukan swab test sebanyak 22.928 pengetesan, atau 0,92 persen dari jumlah penduduk,” katanya. (Yoy)