Dewan Pers: Media Harus Jadi Mesin Perubahan di Masyarakat

JABARNEWS | JAKARTA – Ketua Dewan Pers, Mohammad Nuh, mengatakan Pers harus mampu menciptakan atmosfer agar seluruh rakyak Indonesia bisa naik gerbong menuju stasiun kejayaan Indonesia 2045.

“Affirmative Policies menjadi keniscayaan dengan kelompok bawah atau miskin menjadi prioritas utama, sebagaimana filosofi rantai dan mata rantai,” kata Mohammad dalam sebuah sebuah webinar, Jumat (11/9/2020).

Baca Juga:  Polri Ungkap Dua Kasus Penghimpunan Dana Ilegal, Warga Alami Kerugian Hingga Triliunan

Mohammad mengatakan pers harus menjadi penyubur tumbuhnya tiga modalitas utama untuk kejayaan Indonesia 2045. Ketiga modal tersebut, yaitu demographic divident, digital divident, dan nilai-nilai Keindonesiaan.

Baca Juga:  Meski Imbang Lawan Moldova diLaga Kedua, Timnas Indonesia U-20 Kuasai Pertandingan

Populasi usia produktif akan menjadi bonus demografi yang ditentukan oleh kualitas pendidikan, kesehatan dan pendapatan perkapita. Anak muda yang berkualitas, jelas Mohammad, menjadi penentu masa depan dan pendidikan sebagai kata kunci.

“Kalau tidak berkualitas justru menjadi bencana demografi,” tandas Mohammad.

Baca Juga:  Herman Suherman Sebut PSBB Cianjur Akan Diperpanjang

Sebab itu, ia berharap agar pers terus bertumbuh dan menjadi mesin perubahan dalam masyarakat. Kebebasan pers, ungkapnya, merupakan nyawa demokrasi yang perlu ditingkatkan.

“Pers tidak boleh menjadi penandus sosial, kegersangan sosial,” kata Ketua Dewan Pers. (Red)