Kasus Covid-19 di Bandung Meningkat, Ini Sejumlah Strategi Pemerintah

JABARNEWS | BANDUNG – Pemkot Bandung memperketat pelaksanaan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), sebagai respons atas peningkatan kasus positif Covid-19.

Pemkot Bandung pun akan menindak tegas pihak-pihak yang melakukan pelanggaran, dengan pemberian sanksi yang berat.

“Mengingat eskalasi kasus Covid-19 di Kota Bandung, dengan ini, maka kami akan memberlakukan AKB yang diperketat,” kata Wali Kota Bandung Oded M Danial, Jumat (11/9/2020).

“Kami akan memperketat pengawasan dan pengendalian terhadap izin usaha dan operasional. Beberapa ruas jalan juga tetap akan dibatasi,” katanya, melanjutkan.

Ia menegaskan, penegakan hukum pun akan lebih maksimal, yaitu dengan pembubaran secara paksa, pembekuan izin, sampai pencabutam izin operasional.

Hal iru, terang Oded, dilakukan jika terdapat aktivitas yang melebihi jam operasional. Menurut dia, pihaknya tidak akan menoleransi pelanggaran yang terjadi.

Baca Juga:  Tunggu Rekomendasi KBM Tatap Muka, Ini Kata Rahmat Effendi

“Kalau ada yang melanggar jam operasional, langsung disegel dan diproses. Bila perlu, dicabut izinnya,” ujar Oded.

Namun begitu, ia mengaku tidak akan melakukan penjagaan di batas kabupaten-kota. Warga Jakarta yang datang ke Kota Bandung juga tidak akan dibatasi, tetapi tetap harus menerapkan protokol kesehatan.

Kebijakan buka tutup jalan, terang Oded, dilakukan berdasarkan kondisi di lapangan. Kota Bandung, kata dia saat ini berada di zona oranye, yaitu resiko sedang penyebaran covid-19.

Ia pun mengingatkan warga Kota Bandung bahwa Covid-19 masih ada dan semakin dekat dengan kita. Oleh karena itu, pelaksanaan AKB bukan berarti virus sudah mati, namun justru harus memperketat penjagaan diri dan keluarga.

Baca Juga:  Bulog Curhat Ke DPD RI, Soal Apa?

Sementara itu, Oded menyatakan bahwa angka reproduksi ialah 0,81 atau masih di bawah 1, yang berarti kasus Covid-19 masih terkendali. Menurut dia, kenaikan angka reproduksi ini disebabkan oleh penambahan kasus Covid-19.

Oded memastikan, seluruh pegawai di Pemkot Bandung bakal melakukan tes Covid-19. Meskipun berkonsekuensi meningkatkan angka kasus positif, dia berharap tidak terjadi fenomena gunung es kasus Covid-19 di Kota Bandung.

“Untuk ASN ini kami targetkan sampai 3.100 pengetesan. Saat ini sudah 2.631 pengetesan dengan 189 positif Covid-19,” katanya.

Dia menambahkan, Pemkot Bandung juga bakal melakukan pengetesan terhadap 7.300 tenaga kesehatan di Bandung. Pengetesan itu akan dilakukan setelah seluruh ASN selesai dites.

Baca Juga:  Dapur Umum Di Pangandaran Gunakan Besek, Ini Kata Atalia Kamil

Adapun ruang isolasi masih tersedia dengan cukup, dari 460 tempat tidur di 27 rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Bandung yang terisi 138 tempat tidur atau 30 persen. Dengan demikia, masih tersedia 322 tempat tidur.

“Khusus RSKIA dan RSUD Kota Bandung, kapasitas masih tersedia. Di RSKIA khusus bagi suspect positif yang tidak bergejala. Sedangkan suspect positif yang bergejala kami tempatkan di RSUD Kota Bandung,” katanya.

Menurutnya, Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung pun telah melakukan penindakan terhadap 457 pelanggaran dengan sebagian besar tidak memakai masker.

“Ada pula pelanggaran ketentuan waktu operasional yang dilakukan oleh kegiatan usaha,” katanya. (Yoy)