Syaiful Huda Dukung Alat Musik Sunda Ini Masuk Warisan Budaya Dunia

JABARNEWS | BANDUNG – Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda mengaku sangat mendukung gagasan agar musik tradisi Sunda Karinding menjadi warisan budaya dunia tak benda oleh UNESCO.

Lebih lanjut, Huda meminta pemerintah untuk mendukung penuh serta memfasilitasi prakarsa masyarakat tersebut.

“Saya merasa Karinding ini sebagai kesempatan terbaik kita untuk pemaknaan ulang terhadap semua nilai kemanusiaan termasuk dalam bernegara,” kata Huda dalam diskusi budaya di Bandung, Jawa Barat, Jumat (11/9/2020).

Karinding adalah alat musik tradisional Sunda dari Jawa Barat dan Banten, yang dimainkan dengan cara disentil oleh ujung telunjuk sambil ditempel di bibir. Karinding termasuk dalam jenis lamelafon atau idiofon.

Baca Juga:  Polisi Tangkap Menteri Pendidikan Khilafatul Muslimin, Tugasnya Ini

Huda mengatakan bahwa alat musik yang biasanya terbuat dari bambu atau pelepah aren itu bisa menjadi tawaran yang relevan untuk pendidikan karakter generasi muda Indonesia. Meminjam istilah filsuf Jerman Friedrich Nietzsche, Huda menyebut Indonesia boleh dibilang mengalami ‘transvaluasi nilai’ yang luar biasa saat ini.

Baca Juga:  Kisah Pilu Kakek Sebatangkara yang Tinggal di Gubuk Seng

“Anak-anak didik kita mungkin cerdas tapi kecerdasan batinnya hilang. Hari ini kebudayaan kita terpenggal-penggal, pengetahuan terpenggal dengan kebudayaannya dan kebudayaan terpenggal dengan perilaku kehidupan sehari-hari,” kata Huda.

Huda menegaskan, dalam situasi seperti inilah tradisi kebudayaan dan strategi kebudayaan benar-benar bisa dijalankan untuk memanusiakan manusia. Terlebih, di saat pandemi COVID-19 saat ini, hubungan antara pengetahuan dan hati nurani semakin rusak, yang bisa dilihat dari penyimpangan-penyimpangan perilaku manusia.

Baca Juga:  Timnas Indonesia Siap Hadapi Australia di Babak 16 Besar Piala Asia 2023

Ia mengingatkan, jangan sampai pemerintah terjebak dalam kepentingan pasar, di mana anak-anak muda Indonesia disiapkan untuk menjadi buruh dibanding mengenali budayanya.

“Kalau tidak ada prakarsa seperti itu dan tidak ada dukungan dari negara, saya kira, kita akan memasuki dunia kegelapan,” kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu.

Maka dari itu, Karinding dinilai dapat menjadi ruang yang bisa mensinergikan perilaku manusia dan relevan dalam mengarungi zaman di masa yang akan datang. (Ara)