Masih Banyak Warga Purwakarta Terjaring Operasi Yustisi, Ini Datanya

JABARNEWS | PURWAKARTA – Puluhan warga Purwakarta terjaring Operasi Yustisi yang digelar jajaran TNI-Polri, dan pemerintah daerah kabupaten Purwakarta, pada Senin (15/9/2020).

Operasi yustisi yang menekankan penggunaan masker ini menjadi hal yang wajib saat masyarakat beraktivitas di luar rumah.

Hadir dalam operasi yustisi yang digelar di Jalan Jendral Sudirman Pasar Jumat, Kabupaten Purwakarta antara lain Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, Kapolres Purwakarta, AKBP Indra Setiawan dan Dandim 0619/Purwakarta, Letkol Arm Krisrantau Hermawan.

Dalam operasi tersebut terlihat seorang pemuda asal Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta yang terjaring lantaran tidak menggunakan masker saat berkendara.

Sontak petugas langsung mendata pemuda tersebut dan langsung diberikan sanksi berupa push up terhadap pemuda itu.

“Iya kang tadi saya lupa bawa masker, saya fikir gak ada razia kaya gini,” ucap pemuda yang enggan disebutkan namanya itu.

Baca Juga:  Pemprov Jabar Dinilai Paling Baik Tangani Covid-19

Selain itu, terlihat seorang wanita berparas cantik kedapatan tak memakai masker saat mengendarai mobil di Jalan Sudirman, Kabupaten Purwakarta.

Terlihat wanita tersebut sedikit malu-malu dan terbata-bata dalam melafalkan lima dasar Pancasila saat diberikan hukuman oleh petugas di lokasi tersebut.

Ditempat yang sama, Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika mengatakan Purwakarta saat ini masuk dalam kategori zona kuning setelah sebelumnya masuk dalam zona oranye.

“Perkembangan penyebaran Covid-19 di Purwakarta masih sangat fluktuatif. Saya sampaikan bahwa hasil evaluasi sudah cukup baik. Kami (Purwakarta.red) dari status orangye menjadi kuning. Jadi, ada penurunan risiko dari sedang ke rendah. Semoga ini bisa terus menurun dan kami akan gencar lakukan sosialisasi serta meminta warga untuk patuh menerapkan protokol kesehatan,” ungkap Anne

Baca Juga:  AHY Bertemu Cak Imin, Ini Komitmen Di Pilkada 2020

Saat disinggung terkait kendala yang kerap dihadapi saat pandemi ini, Anne mengaku saat meminta warga untuk menggunakan masker.

Menurutnya, berbagai alasan selalu saja dilontarkan warga ketika tak memakai masker.

“Ada yang bilang lupa, kurang nyaman, dan lainnya. Ditambah budaya kita sebagai orang Sunda kan sosialisasinya tinggi jadi sulit untuk tidak berkerumun. Tapi, kami terus berikan arahan dan Imbauan agar masyarakat paham,” katanya.

Anne mengklaim, Imbauan-imbauan pemakaian masker berikut dengan sanksi sosial telah dilakukan oleh tim gugus tugas sejak beberapa minggu lalu.

Bahkan sampai saat ini, kata Anne, sudah ada sebanyak 800 orang terdata diberikan penindakan.

Baca Juga:  Ini Info Soal Penggunaan Dana BOS Di Masa Pandemi Covid-19

“Berdasarkan data, hari ini jumlah terkonfirmasi positif di Purwakarta telah mencapai 189 orang, 25 orang di antaranya masih menjalani masa isolasi. Tadi malam ada yang dinyatakan sembuh sebanyak 6 orang,” tutur Anne.

Anne menyebut rata-rata mereka yang terkonfirmasi positif merupakan orang tanpa gejala (OTG) dan hampir semuanya pelaku perjalanan dari zona merah, bukan penyebaran lokal.

“Kami terus mengedukasi dan meminta masyarakat untuk tetap melakukan anjuran pemerintah dan menjalankan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas. Pasalnya, diperlukan peran semua pihak untuk secara bersama-sama melakukan upaya pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19,” pungkas wanita yang akrab disapa Ambu Anne itu. (Gin)