Sembuhkan Pasien Covid-19, Pemkab Cirebon Terapkan Terapi Plasma Konvaselen

JABARNEWS | CIREBON – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon mendukung pengobatan terapi plasma konvaselen untuk proses percepatan kesembuhan pasien yang terkonfirmasi positif Covid- 19.

Kepala Dinsa Kesehatan Kabupaten Cirebon Enny Suhaeni kepada sejumlah awak media saat menggelar konferensi pers di UGJ, menuturkan, Pemkab Cirebon sangat mendukung terkait pengobatan untuk kesembuhan pasien terkonfirmasi Covid- 19 dengan terapi plasma konvaselen.

“Cara pengobatannya ini, nanti akan dilakukan dr. Lutfhi sebagai pengambilan plasma di PMI dan Dr Farish untuk pengobatannya. Intinya bupati dan pak sekda sangat setuju dan mendukung, dengan cara pengobatan pasien Covid-19 ini,” katanya. Kamis (17/09/2020)

Baca Juga:  Preman yang Tewas dengan Puluhan Tusukan Dibunuh secara Berencana

Sementara itu, Ketua IDI Kabupaten Cirebon, dr. Ahmad Fariz Malvi Zamzam Zein mengatakan, pihaknya sudah mencermati dari IDI dan para kepakaran terkait di bidang darah.

“Terapi plasma konvalesen merupakan terapi yang dilakukan dengan memanfaatkan plasma darah dari pasien yang telah sembuh dari penularan Covid-19. Ada dua pasien yang sudah menjalani terapi plasma, menunjukkan adanya perubahan,” katanya.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Sebut Perpres Metropolitan Rebana Segera Turun

Dalam pemanfaatannya, Fariz menjelaskan, terapi ini membutuhkan sejumlah syarat yang harus dipenuhi. Tidak semua pasien Covid-19 dapat mendapatkan terapi konvalesen plasma.

“Terapi ini baru bisa diberikan kepada pasien dengan kondisi sedang dan berat, dan tidak semua pasien menjakani terapi ini,” ujarnya.

Baca Juga:  Ribuan Warga Subang Jalani Swab Test, Berikut Hasilnya

Fariz menambahkan, syarat donor terapi plasma konvalesen sejumlah syarat juga harus dipenuhi oleh seseorang yang ingin mendonorkan plasmanya.

“Pendonor harus dinyatakan benar-benar sembuh dari penularan Covid-19, kemudian plasma darah ini dimasukkan ke dalam tubuh pasien Covid-19 yang masih menjalani perawatan, dengan harapan antibodi dapat menangkal virus menginfeksi anggota tubuh lainnya,” katanya. (Arn)