Puluhan Pemandu Lagu di Cirebon Jalani Rapid Test

JABARNEWS | CIREBON – Pemerintah Kabupaten Cirebon, berkomitmen memutus mata rantai Covid-19, baik dengan cara operasi masker, tes usap maupun rapid test di sejumlah tempat titik keramaian.

Kali ini, Kamis malam (17/9/2020), Satpol PP Kabupaten Cirebon bersama Tim Gugus Tugas dari Dinas Kesehatan untuk melakukan rapid test kepada para pemandu lagu di sejumlah tempat hiburan malam yang ada di wilayah Kabupaten Cirebon.

Baca Juga:  Linuhung FC Raih Juara Di Liga Sabrengna 2018

Satu persatu, pemandu lagu ini diarahkan keruang khusus yang ada di dalam tempat hiburan malam. Mereka didata dan dilakukan rapid test.

“Tempat hiburan malam kan banyak yang datang dari berbagai wilayah, oleh karenanya kami menggandeng dari Dinas Kesehatan untuk melakukan rapid test terhadap sejumlah pemandu lagu,” kata Dadang Priyono, Kasi Kerjasama Bidang Satpol PP Kabupaten Cirebon, Kamis malam (17/9/2020).

Baca Juga:  Kumpulkan Bukti dan Pemanggilan Saksi, Masa Tahanan Rahmat Effendi dkk Diperpanjang KPK

Dadang menjelaskan, selain rapid test, petugas juga menyisir ke sejumlah ruang karaoke untuk memastikan para pengunjung dan pemandu lagu menerapkan protokol kesehatan. Seperti menggunakan masker, jaga jarak. Jika ditemukan adanya pelanggaran, maka pihaknya akan memberikan teguran kepada pihak pengelola.

Sejauh ini lanjut Dadang, dari sejumlah tempat hiburan malam di wilayah Kabupaten Cirebon yang didatangi, rata-rata menerapkan protokol Kesehatan.

“Semua tempat hiburan malam yang kami datangi rata-rata menerapkan protokol kesehatan. Tinggal bagaimana memberikan pemahaman kepada para pengunjung untuk menjaga jarak saat berada di tempat karoke, itu tugasnya pengelola yang akan menindaknya,” jelasnya.

Baca Juga:  DPRD Jabar Dorong Disdik Segera Isi Jabatan Kepsek yang Kosong

Sementara itu, guna mendeteksi Covid-19, Pemerintah Kabupaten Cirebon, telah melakukan tes usap sebanyak 19.048 orang yang tersebar di seluruh Kabupaten Cirebon. Kabupaten Cirebon menargetkan tes usap mencapai 22.000 orang lebih. (Arn)