Sejumlah Fakta Seputar Tol Cipularang yang Kerap Dibanjiri Cerita Mistis

JABARNEWS | BANDUNG – Tol Cipularang dibangun untuk mempersingkat waktu perjalanan antara Jakarta dan Bandung menjadi 1 jam 30 menit saja jika kondisi lancar. Lalu apa saja hal menarik dari tol yang melintasi beberapa daerah di Jawa Barat ini?

Jalan Tol Cipularang, Anda yang tinggal di wiayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, atau Bandung, pasti pernah melalui jalan tol yang satu ini. Bahkan Cipularang yang kependekan dari jalan Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang, itu terkenal seantero Indonesia karena kerap dibanjiri cerita misteri.

Bahkan seringkali kasus kecelakaan yang terjadi di sepanjang ruas jalan Tol Cipularang juga dikait-kaitkan dengan cerita horor. Kabarnya, proses pembangunan jalan tol ini juga diselimuti misteri yang membuat bulu kuduk begidik. Benarkah demikian?

Dilansir dari berbagai seumber, kali ini yang bakal diulas adalah bagaimana sejarah terciptanya Tol Cipularang serta fakta-fakta seputar tol tersebut yang membuat perjalanan dari Jakarta menuju Bandung dan wilayah Jawa Barat lainnya menjadi semakin singkat.

1. Tol Cipularang Dibangun Saat KTT Asia-Afrika 2003 – Balik ke tahun 2003, Cipularang dibangun pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri. Saat itu jalan tol yang menghubungkan Jakarta dengan beberapa wilayah di Jawa Barat ini dibangun untuk memperlancar jalannya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Afrika. Kala itu, KTT Asia-Afrika memang direncanakan untuk dihelat di Bandung lantaran bertepatan dengan peringatan 50 tahun pertemuan para petinggi negara di Asia dan Afrika tersebut. Para delegasi negara lain melihat jalan tol ini berbahaya untuk dilintasi.

Baca Juga:  Mantan Dirut PDAM Karawang Ditangkap Kejati Jabar

2. Dibuka dalam 3 Tahap – Pembangunan jalan Tol Cipularang dilaksanakan dalam dua tahap, pertama rute Cikampek – Sadang yang kemudian dibuka untuk umum pada 1 Agustus 2003, lalu dilanjutkan rute Padalarang – Cikamuning yang dibuka pada 21 September 2003. Tahap kedua pembangunan berikutnya dengan rute Sadang – Cikamuning yang dibuka mulai 26 April 2005.

3. Tol Paling Cepat Proses Pembangunannya – Jalan tol ini rampung keseluruhan di 2005 dengan total panjang 54 kilometer (km). Jika melihat waktu antara pertama kali proses pengerjaan sampai akhirnya tol ini boleh dilintasi kendaraan, maka pembangunan Cipularang menjadi jalan tol yang tercepat proses pembangunannya yang pernah dikerjakan di Indonesia.

Baca Juga:  Masih Ada Revisi Omnibus Law, Ini Kata Pakar Tata Negara

4. Negara Lain Melihat Tol Cipularang Berbahaya – Dikebutnya proyek pembangunan jalan tol yang melintasi berbagai bukit dan pengunungan itu dengan maksud agar para delegasi negara-negara tetangga bisa mendapat kemudahan akses saat hendak menuju lokasi KTT Asia-Afrika dari Bandara International Soekarno-Hatta maupun dari Bandara Halim Perdanakusuma. Sayangnya beberapa delegasi melihat jalan tol ini terlalu rawan untuk dilewati sesaat setelah pembangunan selesai. Mereka pun ada yang memutuskan untuk melanjutkan penerbangan dari Jakarta menuju Bandara Husein Satranegara di Bandung.

5. Beberapa Kali Longsor Setelah Diresmikan – Prediksi para delegasi negara-negara tetangga saat melihat kontur Tol Cipularang ternyata menjadi kenyataan. Pasca resmi dibuka untuk umum, tol ini sudah beberapa kali mengalami peristiwa longsor dan amblas. Yang pertama pada 28 November 2005 terletak di KM 24.600 tepatnya di wilayah Pasir Honje, Purwakarta. Peristiwa kedua pada 29 Januari 2006 di KM 29.800 tepatnya di Kampung Lebak Ater, Purwakarta.

6. Truk Dilarang dan Kecepatan Kendaraan Dibatasi – Peristiwa ini pun sempat membuat pihak Jasa Marga selaku pengelola jalan tol melarnag truk bermuatan besar termasuk truk trailer untuk melintas di tol ini. Kemudian kecepatan tertinggi di tol ini pun dibatasi maksimum 80 km/jam. Hal tersebut karena kontur jalan di Tol Cipularang berupa turunan dan tanjakan.

Baca Juga:  ASN Pemkab Purwakarta Jalani Swab Test

7. Ada Wilayah Rawan Kecelakaan – Kontur jalan naik turun ini pula yang kerap menjadi sumber kecelakaan di jalan tol tersebut. Sudah beberapa kali kecelakaan menewaskan banyak korban terjadi di tol ini. Diantarnya akibat mobil hilang kendali di jalan menurun. Dan daerah yang selalu rawan kecelakaan adalah ruas tol di KM 90 sampai KM 100. Karena di jalan sepanjang 10 km ini terdapat tanjakan dan turunan curam.

8. Punya 6 Jembatan – Selain itu, disepanjang ruas jalan tol ini juga setidaknya melintasi empat simpang susun. Yaitu di Kalihurip, Sadang, Jatiluhur, Cikamuning, dan Padalarang. Lalu pada Tol Cipularang juga mempunya 6 jembatan, yakni jembatan Cikao sepanjang 92 meter (m), jembatan Ciujung (500 m), jembatan Cisomang (252 m), jembatan Cikubang (520 m), jembatan Cipada (720 m), dan jembatan Cimeta (400 m). (Red)