Kota Bandung Berlakukan Buka Tutup Jalan, Oded: Tak Ganggu Ekonomi

JABARNEWS | BANDUNG – Larangan melintas di sejumlah ruas jalan di Kota Bandung akan diberlakukan mulai hari ini, Jumat (18/09/2020). Sistem buka tutup jalan akan belaku tiga kali dalam sehari.

Setidaknya ada 6 ruas jalan yang mengalami buka-tutup sejak hari ini hingga 14 hari ke depan. Jalan tersebut meliputi, Jalan Asia Afrika-Tamblong, Jalan Dewi Sartika-Pungkur, Jalan Otista-Suniaraja (Pasar Baru), Jalan Purnawarman-Riau, Jalan Merdeka-Riau, Jalan ABC-Banceuy.

Penutupan dilakukan selama dua jam di pagi, sore dan malam hari. Yakni pada pukul 09.00-11.00 WIB, pukul 14.00-16.00 WIB, dan pukul 22.00- 06.00 WIB.

Baca Juga:  Trending! Netizen Pertanyakan Menkes Terawan

Wali Kota Bandung Oded M Danial memastikan sistem buka tutup yang akan di berlakukan di sejumlah ruas jalan tidak akan mengganggu aktivitas perekonomian masyarakat.

“Ini kan dibuka-tutup, insyaallah buka tutup tiap dua jam tidak akan menganggu. Dulu sudah dibuktikan,” ungkap Oded ketika ditemui selepas apel di Jalan Asia Afrika, Jumat (18/9/2020).

Baca Juga:  Matangkan Konsep Wisata Militer, Ngatiyana Minta Hotel di Cimahi Ditambah

Buka-tutup tersebut dimulai sejak pagi hari ini. Oded mengatakan, para karyawan yang akan bekerja di lokasi yang terimbas penutupan jalan sementara dapat menunjukkan kartu identitasnya.

“Iya, masyarakat yang kerja di jalan yang ditutup bisa masuk dengan memperlihatkan identitas,” ungkapnya.

Dia mengatakan, tujuan dari penerapan skema buka-tutup jalan tersebut salah satunya adalah sebagai bentuk peringatan pada warga bahwa pandemi Covid-19 masih ada. Hal ini meniru skema yang diterapkan selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dinilai efektif menekan mobilitas warga.

Baca Juga:  Manfaat Menarik Dari Bawang Putih yang Perlu Kamu Tahu!

“Kita mengingatkan warga Bandung dan orang-orang yang memasuki Kota Bandung, bahwa pandemi ini masih ada. Buka tutup jalan juga dilaksanakan dulu waktu PSBB, itu juga efektif,” ungkapnya.

Larangan melintas di waktu-waktu tertentu tersebut, kata dia, berlaku untuk semua jenis kendaraan. Tidak terkecuali sepeda.

“Tutup juga, tidak ada sepeda. Karena filosofinya adalah menghindari kerumunan,” ungkapnya. (Red)