Penggunaan Masker Scuba dan Buff Tak Disarankan, Ini Kata Ilmuan

JABARNEWS | BANDUNG – Pemerintah tidak menyarankan penggunaan masker scuba dan buff, karena dianggap tidak bisa mencegah droplet yang mengandung bakteri dan virus.

Pelindung mulut dan hidung tersebut memiliki perbedaan dengan masker, terutama jika dilihat dari segi fungsi perlindungan dari Covid-19.

Penelitian menunjukkan bahwa masker satu lapis seperti scuba dan buff tidak efektif untuk mengurangi risiko penularan virus corona. Bahkan, penggunaannya sama buruknya dengan tidak pakai masker. 

Dalam penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan Duke University, buff dianggap tidak dapat mencegah droplet atau tetesan pernapasan yang keluar dari mulut saat berbicara.

Baca Juga:  Perindo Bantu Korban Banjir

Pemimpin studi sekaligus spesialis pencitraan molekuler Martin Fischer, dilansir dari Ayobandung, juga memastikan bahwa ketika orang berbicara dan droplet keluar dari mulut. Artinya risiko penularan penyakit akan tetap tinggi.

Sementara itu, hasil riset yang terbit di jurnal Science Advances edisi 7 Agustus 2020 menunjukkan bahwa buff merupakan jenis masker yang paling tidak efektif mencegah transmisi.

Hasil studi menunjukkan bahwa buff hanya memiliki efektivitas 0%-5% saja untuk menangkal virus. Sementara scuba yang terbuat dari kain dengan serat lembut dan halus dianggap kurang efektif, karena masih dapat ditembus oleh virus dan polusi.

Baca Juga:  Dedi Mulyadi Bertemu Mang Engkoy, Sang Perakit Mobil Multi Fungsi

Sama seperti buff, scuba juga memiliki efektivitas 0%-5% saja untuk mencegah penularan virus. Untuk masker yang berbahan kain, sangat disarankan untuk menggunakan 3 lapis kain.

Masker kain tiga lapis memiliki efektivitas 50-70% untuk menghalau virus, yang tentunya lebih efektif jika dibandingkan scuba dan buff.

Baca Juga:  Dedi Mulyadi Renovasi Rumah Nenek Pengumpul Botol Plastik Bekas

Semakin rapat benang pada kain, maka akan semakin efektif masker kain tersebut untuk mencegah virus corona. Jadi, pembuatan masker kain harus memperhatikan jenis kain yang akan digunakan. 

Agar lebih mudah, efektivitas kain dapat dites dengan mengujinya pada cahaya. Jika cahaya dapat menembus kain, itu artinya masker belum cukup efektif.

Semakin tebal dan semakin padat kain yang digunakan untuk membuat masker, semakin akan lebih baik untuk mencegah virus. (Red)