Jaga Ketahanan Air dan Antisipasi Banjir, Bogor Rutin Bangun Sumur Serapan

JABARNEWS | BOGOR – Sebanyak 305 sumur serapan yang tersebar di sembilan kecamatan di Kabupaten Bogor di bangun selama tahun 2020 untuk menjaga ketahanan air sekaligus meminimalisir terjadinya banjir saat menghadapi musim hujan.

Seperti dikatakan Asisten Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Bogor, Joko Pitoyo, pihaknya terus menggenjot pembangunan sumur serapan tersebut. Menurut dia, Project Management Office (PMO) dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan sosialisasi masif. Sasarannya, termasuk wilayah Bogor untuk ketersediaan sumur resapan itu.

Baca Juga:  Cegah Stunting Pada Anak Dengan Asupan Gizi Baik

“Sebenarnya, baik kota maupun kabupaten (Bogor) sudah ada program sumur resapan itu. Khusus Kabupaten Bogor sejak tahun 2017. Jadi, bukan hal baru buat kita untuk pengendalian banjir dengan menambah area (sumur resapan) di beberapa titik,” katanya.

Sejak tahun 2017, Kabupaten Bogor menjadikan pembangunan sumur serapan ini sebagai program rutin tahunan, hingga saat ini Kabupaten Bogor sudah menyediakan sumur serapan sebanyak 1.107 sumur resapan.

Dikatakan Joko, program tersebut masih akan terus berlanjut dan juga pihaknya membutuhkan 400 ribu sampai 1,2 juta sumur resapan untuk mengendalikan banjir hingga 54 persen. Sumur-sumur resapan itu prioritas dibangun di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung.

Baca Juga:  Lima Tersangka Hadir ke Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J

“Kalau kota Bogor saja tahun ini sampai 1300-an (sumur resapan), saya berharap di tahun depan, (pembangunan sumur resapan) lima kali jumlah yang dilakukan kota Bogor,” papar dia.

Sebelumnya, PDAM Tirta Kahuripan juga sedang menggenjot pembangunan sumur resapan untuk mendongkrak debit air bersih di wilayah Kabupaten Bogor. Targetnya, sebanyak 2.000 sumur resapan bakal dibangun.

Baca Juga:  Halau Covid-19, Emil Pesan Drone Disinfektan untuk Dibagikan di Jabar

Direktur Utama PDAM Tirta Kahuripan, Hasanudin Tahir mengakui, realisasinya ditargetkan dalam jangka tiga tahun dengan menggandeng kerja sama dari beragai instansi maupun perusahaan.

“Dalam hal ini, sesuai dengan kemampuan PDAM dapat membangun 471 titik sumur. Oleh karena itu, kami mengajak para pihak khususnya yang terkait dengan kepentingan pemanfaatan air untuk berpartisipasi sebanyak sisa yang akan dibangun,” pungkasnya. (Red)