Pemkot Bandung Sudah Keluarkan Rp 185 miliar, Kasus Covid-19 Terus Bertambah

JABARNEWS I BANDUNG – Sejak Maret hingga saat ini, Pemkot Bandung telah mengeluarkan anggaran Rp 185 miliar untuk penanganan Covid-19.

“Kita realnya, realisasinya Rp 185 miliar,” kata Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna, Senin (21/9/2020).

Dana tersebut digunakan untuk sektor kebutuhan kesehatan, operasional Gugus Tugas Percepatan Penangaman Covid-19 Kota Bandung, dan jaring pengaman sosial (JPS).

Ema menyebutkan, Rp 85 miliar digunakan untuk sektor kesehatan, Rp 5 miliar untuk gugus tugas, dan jaring pengaman sosial untuk masyarakat kurang lebih Rp 71 miliar.

Baca Juga:  ’’PMII Ngabdi Ka Desa’’ Ajang Gali Potensi Sumedang

Menurut dia, ada penurunan dana jaring pengaman sosial dari yang direncanakan, karena sebagian bantuan didukung oleh pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.

Ema mengatakan, pada perubahan APBD 2020 anggaran yang disiapkan untuk mendukung penanganan Covid-19 bakal ditambah.

Menurutnya, sebesar Rp 10 miliar untuk kesehatan dan Rp 25 miliar untuk jaring pengaman sosial selama satu bulan. “Prinsipnya sepakat, anggaran disiapkan (di perubahan APBD),” katanya.

Baca Juga:  Gandeng BPI, Bekraf Sosialisasikan Rencana Event Akatara

Terkait dengan ruang isolasi bagi pasien Covid-19, Ema menyatakan bahwa fasilitas kesehatan yang disiapkan Pemkot Bandung terus terisi.

Pasalnya, kasus Covid-19 juga terus bertambah. Oleh karena itu, dia mengimbau agar masyarakat menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

“Sekarang di rumah sakit saja mulai ada penambahan jumlah fasilitas yang ada mulai naik di angka 45,87 persen, fasilitas kesehatan yang dipakai oleh masyarakat yang terpapar,” katanya

Baca Juga:  Mulai Hari Ini Siaran TV Analog Diputus

“Kita jangan sampai kewalahan dan jangan sampai overkapasitas. saya gak membayangkan mau gimana,” katanya.

Berdasarkan data pusat informasi covid-19, jumlah pasien positif aktif bertambah menjadi 199 orang, 53 orang meninggal dunia dan 846 orang sembuh. Selain itu, pasien suspek sebanyak 7.320 orang. (Yoy)