Katib Aam PBNU akan Tampil di Majelis Umum PBB

JABARNEWS | BANDUNG – Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, dijadwalkan bakal tampil sebagai pembicara dalam panel tentang HAM di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Rabu, 23 September 2020. Tepatnya, pukul 9.00 pagi waktu New York atau pukul 20.00 WIB.

“Saya akan memaparkan pandangan-pandangan dan wacana terkait hak asasi manusia yang telah berkembang di lingkungan Nahdlatul Ulama,” ujar pria yang akrab disapa Gus Yahya Staquf itu lewat keterangan tertulis, Senin (21/9/2020).

Baca Juga:  Wah! Jika Mochamad Iriawan Mundur dari Ketum PSSI, Shin Tae-yong Bakal Cabut

Yahya akan menjelaskan mulai dari teologi Ukhuwah Basyariyah yang dicetuskan oleh KH Achmad Siddiq pada 1984, Deklarasi Nahdlatul Ulama ISOMIL 2016, Deklarasi Islam Untuk Kemanusiaan 2017, Manifesto Nusantara 2018, dan Hasil Bahtsul Masail Musyawarah nasional Alim-Ulama Nahdlatul Ulama di Kota Banjar 2019 silam.

Gus Yahya akan bersanding dengan panelis lainnya seperti Mary Ann Glendon, seorang profesor emeritus bidang hukum dari Universitas Harvard dan Hu Ping, seorang aktivis demokrasi asal Cina.

Baca Juga:  Pemkot Bandung Sudah Keluarkan Rp 185 miliar, Kasus Covid-19 Terus Bertambah

Dia tampil sebagai pembanding hasil kerja Commission on Unalienable Rights (Komisi untuk Hak-hak Manusia Yang Tak Dapat Dibatalkan), yang diketuai Mary Ann Glendon. Panel di Majelis Umum PBB besok dimaksudkan untuk mendialogkan pandangan-pandangan Komisi tersebut dengan tradisi-tradisi yang berbeda, dalam hal ini dengan Islam (Nahdlatul Ulama) dan Konfusianisme.

Baca Juga:  Satu Per Satu Pejabat Berrompi 'Oranye'

Panel akan dibuka oleh Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Kelly Craft, dan pidato kunci oleh Mike Pompeo sendiri. Panel yang dilangsungkan secara daring itu akan dipandu oleh Robert A. Destro, Asisten Sekretaris Biro Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Tenaga Kerja, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat. (Red)