JABARNEWS | SERDANG BEDAGAI – Janji bonus 56 kafilah asal Kabupaten Serdang Bedagai yang berhasil meraih juara 3 di Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke -37 tingkat Provinsi Sumatera Utara di Pemerintah Kota Tebing Tinggi sampai saat ini belum jelas.
Pemkab Serdang Bedagai terkesan bungkam terkait adanya janji bonus disampaikan Bupati Serdang Bedagai, Soekirman saat melepas para kafilah di mesjid Agung di Sei Rampah, Jumat (4/9/2020).
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (KesRa) Kabupaten Serdang Bedagai, Arianto terkesan bungkam saat dikonfirmasi jabarnews.com melalui aplikasi WhatsAap, Rabu (23/9/2020) terkait bonus dijanjikan Bupati Serdang Bedagai bila meraih juara dan dapat mengharumkan nama Kabupaten Serdang Bedagai.
Tidak hanya bungkam, anehnya Kabag KesRa malah memblokir WhatsAap jurnalis jabarnews.com setelah dikonfirmasi terkait ada tidaknya bonus yang diterima kafilah asal Serdang Bedagai setelah meraih juara 3 di TMQ ke-37.
Ditempat terpisah, Kadis Kominfo Kabupaten Serdang Bedagai, Akmal mengatakan, terkait bonus akan diterima para kafilah asal Kabupaten Serdang Bedagai berhasil meraih juara 3 di MTQ ke-37 tingkat Provinsi Sumatera Utara. Dirinya tidak mengetahui dengan pasti apakah kafilah sudah mendapatkan bonus atau tidak dari Pemkab Serdang Bedagai.
“Saya tidak tau persis, untuk lebih jelas tanya Kabag Kesra karena itu wewenang dia,” katanya.
Sementara itu Pemerhati Hukum dan Publik Kabupaten Serdang Bedagai, Armansyah SH mengatakan, secara etika orang yang telah berjuang dalam mengharumkan nama suatu instansi atau daerah wajar mendapat perhatian khusus seperti penghargaan atau bonus.
“Wajar orang sudah berjuang dengan meraih keberhasilan mendapatkan perhatian atau bonus,” katanya pada jabarnews.com.
Apalagi, kata dia, yang berjuang itu para kafilah asal Kabupaten Serdang Bedagai telah berhasil meraih juara 3 di MTQ tingkat Provinsi. Hasil perjuangan mereka harus mendapat perhatian. Apalagi ada janji diucapkan akan memberikan sesuatu sehingga pada kafilah pasti berpacu untuk meraih prestasi.
“Mereka berjuang demi membawa agama, sehingga wajar mendapat penghargaan atau bonus,” ungkap Arman.
Terkait Kabag KesRa Serdang Bedagai bungkam saat dikonfirmasi wartawan. Seharusnya Arianto harus tau UU Pers dan kode etik jurnalistik. Dimana wartawan harus konfirmasi agar berita berimbang, bukan malah bungkam.
“Pejabat harus terbuka terhadap wartawan sesuai dengan UU tentang Pers, bukan tertutup dan sampai memblokir. Pejabat seperti ini harus segera diganti,” bilangnya. (Ptr)
