Netizen Jangan Sembarangan Curhat di Ruang Siber, Ini Lho Bahayanya

JABARNEWS | BANDUNG – Media Sosial (Medsos) saat ini telah menjadi buku diary untuk sebagian orang. Namun, fungsi utama dari sosial media kini mulai tergeser. Banyak orang yang memanfaatkan medsos sebagai tempat curhat dan menyindir orang lain, tidak lagi sekedar berbagi informasi, atau menjadi lahan berbagi aktivitas sehari-hari, tetapi juga bercerita permasalahan pribadi.

Direktur Deteksi Ancaman Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Sulistyo mengimbau masyarakat agar tidak sembarang bercerita tentang apapun di ruang siber/ruang digital.

Baca Juga:  Gagal di Bandung Barat dan di Pileg, Cucu Ma'ruf Amin Coba Pilkada Karawang

Hal itu karena jika dikumpulkan, informasi pribadi pun dapat dianalisis sehingga dijadikan pengetahuan yang dapat disalurkan untuk berbagai kepentingan, baik kepentingan bisnis maupun kepentingan lain yang mungkin melanggar hukum.

“Kita (masyarakat Indonesia) ini terlalu gampang mengumbar informasi tentang diri kita, tentang keluarga kita, tentang kelompok kita di media sosial. Jadi gampang banget kalau mau memetakan (profiling) diri orang,” kata Sulistyo dalam diskusi dengan tema “Intelijen di Era Digital” yang ditayangkan di akun Youtube, Selasa.

Baca Juga:  Lewat Cara Ini, Instagram Gencar Kampanyekan Kesehatan Mental

Sulistyo mengatakan bahwa edukasi terhadap apa-apa yang boleh dibagikan di ruang digital menjadi poin penting dari keamanan siber.

Untuk itu, dia ingin setiap orang memahami bahwa informasi pribadi pun, jika dikumpulkan, masih dapat dijadikan sebuah pengetahuan tentang banyak hal.

Sebab, intelijen memiliki kemampuan memanfaatkan kumpulan informasi-informasi pribadi yang dibagikan di media sosial.

Baca Juga:  UKW Ke 37-PWI Kota Bandung, Diharapkan Kualitas Wartawan Semakin Profesional

Bahkan, menurut dia, sebenarnya seseorang yang bukan intelijen pun bisa mendidik dirinya sendiri agar menjadi private investigator (intelijen mandiri) karena orang Indonesia gampang sekali membagikan informasi.

“Apa aja diceritain, itu bisa digunakan,” kata Sulistyo.

Setelah mengetahui efek negatif curhat ke media sosial, sebaiknya mulai sekarang lebih berhati-hati memilih mana yang perlu diunggah dan mana yang disimpan saja. (Red)