Si Janda Bolong Ini Berharga Ratusan Juta Rupiah, Ini Keistimewaannya

JABARNEWS | BANDUNG – Satu pot tanaman hias janda bolong bisa dijual dengan harga mencapai Rp 100 juta. Janda bolong ini pun menjadi primadona selama pandemi Covid-19 dan riuh jadi perbincangan di media sosial.

Bahkan, daun dari tanaman hias yang memiliki nama latin Monstera Adansonii Variegata ini disebut-sebut laku dijual per lembar dengan harga mencapai Rp 15 juta.

Dirangkum dari berbagai sumber, tanaman hias janda bolong memiliki sejumlah keistimewaan. Ciri khas utama dari janda bolong adalah lubang-lubang yang terdapat pada helai daunnya yang menjari.

Baca Juga:  GTPP Kota Tasikmlaya Minta Disporabudpar Segera Evaluasi Tempat Hiburan

Para peneliti berspekulasi bahwa lubang-lubang tersebut terbentuk karena monstera mengalami preforasi atau proses pelubangan akibat tetesan air yang cukup intens. Lubang itu pula yang membuatnya dinamai janda bolong.

Pada daunnya, si janda bolong ini menaruh kemilau yang tampak mewah. Tanaman berjenis Monstera ini juga cenderung lebih mudah dirawat dibandingkan tanaman hias yang lain.

Dengan kondisi cahaya yang minim dan 1-2 kali penyiraman dalam satu minggu, janda bolong ini tetap bisa berkembang dengan baik. Selain itu, janda bolong cenderung tangguh dari berbagai hama dan penyakit.

Baca Juga:  Ular Beton di Desa Cisaat Siap Digunakan

Dari hasil penelitian, tanaman janda bolong juga dapat memperbaiki kualitas udara di dalam ruangan, sehingga jadi lebih terasa sejuk.

Bahkan, tanaman hias ini juga memiliki otot yang disebut sebagai geniculum, yang berada di persimpangan antara helai dan tangkai daun. Otot tersebut yang membuat janda bolong bisa mencari letak cahaya matahari.

Baca Juga:  Selain Covid-19, Dinkes Kota Cimahi Imbau Warga Waspadai Penyakit Ini

Sebagai tanaman rambat yang dapat tumbuh pesat secara vertikal, tanaman ini juga dapat ‘menumpang’ dengan mudah pada pohon atau medium lain.

Alasan itulah yang membuat janda bolong dipercaya sebagai simbol kesejahteraan, kemakmuran, dan umur panjang oleh masyarakat Tiongkok.

Terakhir, dengan mengoleksi janda bolong tentu bisa menjadi salah satu investasi. Apalagi, jika dapat membudidayakannya. Janda bolong kini kian langka di pasaran, sementara peminatnya terus bertambah. (Red)