Penyebaran Covid-19 di Jabar Rata-rata 600 Kasus Perhari, Ini Kata Ridwan Kamil

JABARNEWS | BANDUNG – Provinsi Jawa Barat kembali mencatat adanya penambahan kasus positif Covid-19 yang mencapai rata-rata penambahan kasus perhari sebanyak 600 kasus.

Dilansir dari laman Detik, Pusat Informasi dan Koordinasi Jawa Barat (Pikobar) pada Sabtu (26/9/2020) pukul 13.30 WIB kasus di Jawa Barat bertambah 734 kasus. Sebelumnya, terjadi penambahan 804 kasus pada Jumat (24/9/2020), kemudian 516 kasus pada Kamis (23/9/2020), 575 kasus pada Rabu (22/9/2020), 680 kasus pada Selasa (21/9/2020) dan 427 kasus pada Senin (427 kasus) atau rata-rata 600 kasus perhari.

Baca Juga:  Kriteria Kepala IKN Disebut Harus Berpengalaman Arsitek, Ridwan Kamil: Saya Tak Mau Berandai-andai

Menanggapi adanya penambahan kasus yang secara signifikan tersebut, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, sebenarnya setengah dari penambahan kasus yang tercatat tersebut telah terjadi pada bulan lalu. Namun, input laporan dari dinas terkait di masing-masing kota/kabupaten terlambat diberikan.

“Selama seminggu ini adalah laporan yang diinput terlambat oleh daerah-daerah kota/kabupaten yang terjadinya di bulan lalu, sehingga menganalisa terjadinya ledakan. Itu sedikit kurang akurat ya, bahwa per harinya, iya secara statistik memang diumumkan, tetapi sumbernya itu terjadinya ternyata lama,” kata Ridwan Kamil, Sabtu (26/9/2020).

Baca Juga:  Ridwan Kamil Putuskan Perpanjang PSBB Bodebek Hingga 25 November

“Memang itu tinggi dan kita akui. Sekarang itu makanya mudah-mudahan dalam hitungan beberapa hari kami sudah tidak mendapati lagi kekeliruan-kekeliruan keterlambatan menginput data ke all new record, istilahnya di pemerintah,” lanjut dia.

Menurutnya, Jabar telah mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah pusat dan hasilnya pun terbukti positif.

“Pak Luhut sudah menjadikan Jawa Barat sebagai salah satu provinsi yang diberi atensi, dan hasilnya Dalam seminggu ada berita baik, yaitu tingkat kematian turun dari 2,4 persen ke 1,8 persen, yang sembuh naik dari 53 persen ke 59 persen,” ujarnya.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Ajak Ormas di Jabar Genjot Kemandirian Ekonomi

“Jadi kalau ditanya koordinasi dengan Pak Luhut hasilnya apa? Ya kita bicara apa adanya. Tapi kalau fluktuatif, saya belum bisa menyimpulkan terjadi ledakan mungkin ya, yang ada peningkatan betul. Tapi pelaporan itu hampir setengahnya adalah dari laporan keterlambatan,” tutur dia menambahkan. (Red)