Begini Alasan Bendungan Cirata Banyak Dikunjungi Masyarakat

JABARNEWS | PURWAKARTA – Selain dikenal akan keindahaan alam hingga kuliner nasi liwet dan ikan bakarnya, kawasan bendungan Cirata juga menjadi tempat favorit masyarakat sekitar untuk berolahraga hingga berswa fhoto.

Masyarakat yang berolahraga, selain didominasi kaum milenial juga tak jarang sejumlah orang tua hingga anak kecil pun turut menghabiskan waktunya di tempat tersebut terutama pada waktu pagi di hari libur.

“Mumpung hari libur, sekalian menikmati udara di pagi hari, biar badan tetap fit dan sehat” ujar Lianawati (25) salah satu pengunjung asal Kecamatan Plered. Pada Minggu, (27/9/2020).

Sementara, Yudi (30) salah satu petugas keamanan di kawasan tersebut mengatakan, pengunjung yang datang untuk berolahraga pagi berasal dari sejumlah wilayah disekitar lokasi tersebut. Seperti berasal dari kecamatan Maniis, Plered, Tegalwaru Kabupaten Purwakarta juga dari wilayah Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandungbarat, serta dari Kabupaten Cianjur.

Baca Juga:  Polisi Pastikan Pelaku Penembakan Kantor MUI Pusat Bukan Teroris

“Karena lokasi Bendungan Cirata berada di perbatasan Kabupaten Purwakarta dengan Kabupaten Bandungbarat, maka pengunjung pun umumnya dari dua daerah Kabupaten tersebut,” Tutur Yudi.

Selain ramai dikunjungi diwaktu pagi, ditambahkan Yudi, pengunjung juga biasa kembali ramai pada sore harinya.

Terlebih, sambung Yudi, tak jauh dari titik Bendungan terdapat area khusus kuliner nasi liwet dan ikan bakar yang biasanya ramai dikunjungi masyarakat hingga malam hari menjelang.

“Sore juga ramai, selain untuk berolahrga juga sekedar nongkrong. Dan terkadang yang kebetulan sedang mengunjungi kawasan Buangan (tempat kuliner nasi liwet.red) juga menyempatkan nongkrong di sekitar bendungan,” imbuhnya.

Baca Juga:  Pengemudi Ojek Di Purwakarta Keluhkan Pendapatan yang Menurun

Sekedar untuk diketahui, kawasan Bendungan Cirata sudah menjadi tempat favorit berolahraga hingga berwisata masyarakat sekitar sejak puluhan tahun lalu atau semenjak bendungan tersebut di resmikan pada sekitar tahun 1988 oleh Presiden Soeharto.

“Sudah dari dulu ramai terus, apalagi kalau liburan lebaran baik itu Idul Fitri maupun Idul Adha, orang dari mana- mana berwisata ke sini (Bendungan Cirata.red),” kenang Koim Komarudin(60) yang mengaku sebagai mantan petugas keamanan kawasan Bendungan Cirata pada tahun 1990 an tersebut.

Sejak dahulu, lanjut Koim, kawasan Bendungan Cirata yang memiliki pemandangan menakjubkan karena Bendungan dibangun diantara perbukitan hingga menjadi jalan penghubung antar Kabupaten itu menjadi tujuan wisata yang murah meriah bagi masyarakat sekitar.

Meski begitu, kawasan tersebut tidak diperuntukan sebagai temat wisata.

Baca Juga:  Ups! Aurel Hermansyah Stok Asi penuh di Kulkas, Bikin Syok Ibu Atta Halilintar

“Bukan, Cirata bukan tempat wisata. Kawasan Cirata khusus kawasan pembangkit listrik saja. Cuma mungkin karena berada di jalan penghubung antar Kabupaten dan selalu dilalui masyrakat, terlebih pemandangan dan tempatnya bagus. Akhirnya jadi tujuan masyarakat untuk sekedar nongkrong atau makan- makan bersama keluarga. Dan masuk ke kawasan tidak dipunggut biaya, makanya itu Cirata jadi tempat wisata yang murah meriah bagi masyarakat,” paparnya. (Gin)