19 Guru Positif Covid-19 di Cimahi Sembuh, 2 Guru Lain Meninggal Dunia

JABARNEWS | CIMAHI – Sebanyak 19 guru yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Cimahi telah dinyatakan sembuh. Meski begitu, ada dua guru yang meninggal dunia dengan status probable Covid-19.

Sebelumnya, 19 guru terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil swab test yang dilakukan secara masif terhadap para guru di Cimahi. Kini mereka telah dinyatakan sembuh.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi Harjono mengatakan, dua guru yang meninggal dengan tidak termasuk di antara 19 guru yang positif. Kedua guru itu mengalami gejala Covid-19, sehingga menyusul dilakukan swab test ulang.

“Tambahan guru yang positif 2 orang itu bukan dari swab masif. Awalnya, dia sakit terus di-swab, terus positif. Yang dua guru itu meninggal, yang 19 guru positif hasil swab masif sudah sembuh semua,” kata Harjono, Minggu (27/9/2020).

Baca Juga:  UNSIKA Kini Miliki Rektor Pertama Perempuan

Meskipun semua guru yang positif sudah negatif Covid-19, Harjono mengaku belum terpikirkan untuk membuka pembelajaran secara tatap muka. Sebab pandemi Covid-19 saat ini masih berlangsung dan bisa menjadi ancaman bagi siswa apabila sekolah tatap muka dilaksanakan.

Apalagi, Kota Cimahi saat ini masih dalam status zona oranye penyebaran Covid-19, dengan total kasusnya mencapai 315 orang. Rinciannya, 243 orang dinyatakan sembuh, 8 orang meninggal dan 64 orang masih terkonfirmasi positif.

“Kita masih zona oranye, jadi belum bisa dilakukan pembelajaran tatap muka. Belum bisa dipastikan bisa kapan, karena masih menunggu keputusan pemerintah pusat,” sebut Harjono.

Baca Juga:  Putuskan Jadi Mualaf, DJ Cantik Ini Dikabarkan Jalani Kedekatan Dengan Sule

Sejak muncul pandemi Covid-19, aktivitas belajar di sekolah dialihkan menjadi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), di mana proses kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan secara daring atau online.

Berdasarkan laporan sementara, terang Harjono, memang ada sejumlah kendala dengan PJJ yang saat ini digunakan. Ia mencontohkan, seperti proses Penilaian Tengah Semester (PTS) yang saat ini tengah berlangsung.

“Contohnya sekarang di SMP sedang pekan PTS. Kami sedang memikirkan bagaimana kendala pembagian rapot PTS dalam kondisi seperti ini, atau mengenai kendala siswa kelas 7 yang belum pernah bertemu dengan gurunya,” ungkap Harjono.

Baca Juga:  Camat Jatiluhur Maksimalkan TKD untuk Layani Masyarakat

Dalam waktu dekat, kata dia, pihaknya akan mengumpulkan para kepala sekolah SD dan SMP secara bertahap untuk membahas permasalahan-permasalahan yang ada di lapangan dalam penerapan PJJ ini.

Selain itu, lanjut Harjono, pihaknya juga akan menyiapkan guru-guru di Kota Cimahi untuk menyiapkan diri dam menyongsong penyesuaian kurikulum ditengah pandemi Covid-19 yang akan diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.

“Selasa Mendikbud launching program pembelajaran guru melalui daring dan penyesuaian kurikulum. Kita siapkan gurunya agar lebih siap dan terprogram agar bisa melakukan pembelajaran jarak jauh,” pungkas Harjono. (Yoy)