Pendamping PKH Purwakarta Tuntaskan Distribusi BSB Untuk KPM

JABARNEWS | PURWAKARTA – Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dalam Program Keluarga Harapan (PKH) kembali mendapatkan bantuan sosial kepada masyarakat terdampak pandemi Covid-19 dari pemerintah

Bentuk bansos yang diberikan berupa beras dengan kualitas medium sebanyak 15 kilogram selama 3 bulan dimulai pada bulan September ini.

Koordinator Kabupaten (Korkab) Pendamping PKH Kabupaten Purwakarta, Agus mengatakan, bulan ini telah didistribusikan bantuan beras tahap pertama sebesar 30 kilogram langsung untuk 2 bulan. Kemudian, tahap dua akan dilaksanakan pada Oktober 2020.

“Sesuai ketentuan Kementerian Sosial, Pendamping PKH di Kabupaten Purwakarta telah memonitor dan memastikan Bantuan Sosial Beras (BSB) yang didistribusikan untuk KPM di wilayah Kabupaten Purwakarta berkualitas medium. Bantuan telah diterima 100 persen 1 dan 2 oleh KPM di Purwakarta, itu artinya tidak ada permasalahan dan komplain dari KPM,” ungkap Agus, saat dihubungi melalui telepon selulernya, pada Senin (28/9/2020).

Baca Juga:  TKI Asal Subang Meninggal Di Kuwait

Dijelaskanya, mekanisme penyaluran bantuan dilakukan dari Bulog dan didistribusikan langsung sampai kepada KPM atau titik-titik yang disepakati di tingkat desa atau kelurahan.

“Semuanya dilakukan oleh transporter yang ditunjuk Kemensos dan diawasi secara ketat oleh para pendamping PKH,” ucapnya.

Ditegaskan Agus, para Pendamping PKH juga melakukan sejumlah upaya untuk memastikan bantuan beras ini tidak disalahgunakan.

“Pertama, kemasan beras ditulis kualitas beras, jumlah dan untuk PKH-nya. Jadi jelas hanya peserta PKH yang berhak terima,” imbuhnya

Baca Juga:  Ini Perkembangan Pembangunan Jalan Tol Japek II Selatan

Kedua, sambung Agus, seluruh jajaran pendamping PKH terus mengawal dan bekerja sama dalam proses penyaluran tersebut. Ketiga, dinas sosial provinsi dan kabupaten atau kota bersama tim pusat melakukan monitoring dan pengendalian.

“Jadi kami pastikan baik kualitas beras dan sasaran penerima sudah tepat,” papar Agus.

Terpisah, Kepala Gudang Bulog Purwakarta, Faisal Rizki juga memastikan bahwa kualitas dan kuantitas beras dari gudang Bulog Purwakarta (Ciwangi) terjamin dengan baik. Pengawasan dan pengendalian kualitas dan kuantitas beras Bulog akan terus dipantau.

Baca Juga:  Arus Balik , Kendaraan Mulai Meningkat di Jalur Selatan Jabar

“Setelah melewati petugas pengawas kualitas beras di gudang Bulog, selanjutnya akan diserahkan kepada jasa pengangkut atau transporter yang telah ditunjuk oleh Kementerian Sosial untuk melakukan pendistribusiannya kepada keluarga penerima manfaat,” kata Faisal.

Menurutnya, beras medium dengan beras premium memiliki perbedaan yang cukup menonjol jika diperhatikan baik-baik. Dari segi warna. Beras medium memiliki warna yang lebih semu (buram) dibandingkan dengan beras premium.

“Sementara dari sisi butiran yang patah (broken). Beras medium memiliki tingkat kepatahan lebih tinggi yakni di atas 10 persen. Sedangkan beras premium yang tingkat kepatahannya hanya 0-10 persen,” pungkasnya. (Gin)