Soal Dugaan Beras PKH Bercampur Biji Plastik, Ini Kata Dinsos P3A Purwakarta

JABARNEWS | PURWAKARTA – Adanya temuan beras bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) yang diduga bercampur biji plastik di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, langsung ditelusuri pihak Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) setempat.

Kepala Dinsos P3A Purwakarta, Asep Surya Komara melalui Kabid Perlindungan Jaminan Sosial (Linjamsos), Rahayuana Setiawan mengatakan, usai mendapat informasi adanya temuan tersebut, pihaknya langsung mendatangi lokasi untuk mengecek kebenaran informasi tersebut.

Selain itu, pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan pihak Bulog serta pihak yang melakukan distribusi ke desa-desa.

“Setelah kita dapat informasi adanya beras bantuan PKH yang diduga bercampur biji plastik tersebut, kita langsung cek ke lokasi untuk mengetahui kebenarannya,” kata Rahayu saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (30/9/2020).

Rahayu mengakui memang ada beberapa butir biji plastik yang ditemukan di dalam beras bantuan PKH warga tersebut. Kendati demikian pihaknya juga melakukan penelusuran ke sejumlah warga penerima beras bantuan PKH tetapi beras mereka tidak ada yang bercampur biji plastik.

Baca Juga:  Kritikan Soal Pengelolaan Anggaran Pemkab Purwakarta, Abdul Hadi PKS Angkat Bicara

“Kita juga cek ke sejumlah penerima bantuan beras PKH lainnya, namun beras mereka tidak ada yang bercampur biji plastik,” ujar Rahayu.

Rahayu menjelaskan, beras bantuan PKH merupakan bantuan tambahan bagi keluarga penerima manfaat (KPM) di masa pandemi Covid-19 saat ini dari Kementerian Sosial (Kemensos).

Setiap KPM mendapatkan bantuan 15 kilogram beras setiap bulannya yang diterima mulai bulan Agustus, September dan Oktober.

“Jadi selain mendapatkan bantuan uang yang selama ini mereka terima, mulai Agustus hingga Oktober mendatang para KPM juga mendapat bantuan beras seberat 45 kilogram. Di mana dalam satu bulan beras yang diterima seberat 15 kilogram,” jelas Rahayu.

Baca Juga:  Status ODP di Sukabumi Turun Drastis, Ini Kata Dinkes

Sementara itu, Koordinator Kabupaten Purwakarta Wilayah 1 pendamping PKH, Iyan Hidayat menambahkan, jumlah KPM yang menerima bantuan beras dari Kemensos di Kabupaten Purwakarta sebanyak 30.414 KPM.

Adapun untuk pendistribusian bantuan beras tersebut boleh melalui e-warung, ketua kelompok atau melalui desa masing-masing.

“Yang dibagikan kemarin itu beras bantuan untuk bulan Agustus dan September, dan bantuan beras akan diberikan satu kali lagi di bulan Oktober,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Kejaksaan Negeri (Kejari) Purwakarta, menemukan beras bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) Kemensos RI yang diduga bercampur biji plastik, Senin (28/9/2020).

Penemuan tersebut berawal adanya informasi yang diterima Kejaksaan Negeri Purwakarta, yang langsung ditindaklanjuti Tim Intelejen Kejari Purwakarta dengan mendatangi lokasi.

Baca Juga:  Puncak Arus Balik Nataru Diprediksi Terjadi pada 1 Januari 2024

Saat itu tim bertemu dengan seorang warga berinisial AH, di mana yang bersangkutan mengaku memperoleh satu karung beras dengan logo kemasan ‘Beras Medium Bulog untuk Bantuan PKH’ dengan berat 15 Kg. Saat dilihat, beras tersebut berwarna kekuningan, berbau apek dan bercampur dengan biji plastik berwarna putih serta batu kecil.

“Dari keterangan AH, beras tersebut diperolehnya dari orang tuanya yang tinggal di Desa Sukamaju, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta yang merupakan salah satu penerima bantuan PKH,” kata Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Purwakarta, Andin Adyaksantoro melalui Kasi Intel, Onneri Khairoza saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (29/9/2020).

Selain itu ujar Onneri, dari keterangan AH, sebelumnya beras yang diterima sebanyak dua karung, dan satu karung telah habis dikonsumsi oleh orang tuanya. (Zal)