Hadapi Banjir Di Tengah Covid-19, Anies Baswedan Siapkan Tiga Langkah Ini

JABARNEWS | JAKARTA – Ditengah pendemi Covid-19 ini DKI Jakarta kembali mendapatkan ancaman dari adanya perubahan cuaca yakni ancaman banjir dalam beberapa bulan ke depan di masa musim penghujan.

Dalam pelaksanaan Apel Kesiapan Tanggap Bencana Banjir Tahun 2020 – 2021 di Lapangan Promoter Ditlantas Mapolda Metro Jaya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pihaknya hanya bisa memilih diantara banjir dan Covid-19.

“Kita tidak punya pilihan untuk memilih salah satu, pandemi atau banjir. Tapi dua-duanya harus kita hadapi,” kata Anies Baswedan, Rabu (30/9/2020).

Dijelaskannya, dalam melakukan evakuasi korban banjir tersebut biasanya selalu ada posko untuk dijadikan tempat pengungsian bagi korban banjir.

“Kali ini kita berhadapan dengan kondisi Covid-19. Jadi tempat evakuasi atau tempat pengungsian harus menerapkan protokol kesehatan dalam penanganan pengungsi. Semuanya harus memasukkan unsur kesehatan. Ini yang akan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Ini membutuhkan penanganan khusus, membutuhkan persiapan khusus,” papar Anies.

Baca Juga:  Bantu Siswa Belajar, Seorang ASN di Bandung Lakukan Gerakan Sedekah Wifi

Maka dari itu, Anies memaparkan, dalam hal pengendalian Covid-19 dan banjir ini harus dengan pengawasan protokol kesehatan yang sangat ketat sehingga bisa mengantisipasi adanya klaster Covid-19 dari tempat pengungsian.

“Jadi di tempat-tempat yang biasanya hanya dipasang satu tenda, maka kali ini hendaknya harus lebih banyak lagi. Supaya jumlah mereka yang berada di dalam satu tenda itu, mengikuti ketentuan protokol kesehatan. Dan kita pasti sekarang sudah siapkan semuanya. Tapi mudah-mudahan tidak terjadi banjir dan banyak pengungsi,” kata Anies.

Sebanyak tiga langkah telah disiapkan Anies Baswedan untuk menghadapi potensi tersebut. Pertama Siaga, pihaknya akan terus melakukan pemantauan dikawasan dataran tinggi (hulu) sehingga jika terjadi hujan yang lebat, pihaknya bisa melakukan persiapan sebelum terjadinya banjir.

Baca Juga:  Jazilul Fawaid: Hari Santri Momen Perkuat nilai-nilai Persatuan

“Kedua Tanggap, artinya ketika terjadi mulai genangan, ketika terjadi banjir, maka respon cepat harus kita lakukan,” kata Anies.

“Ketiga Galang, Kita harus galang seluruh kekuatan ketika berhadapan dengan bencana banjir. Karena tidak mungkin dikerjakan hanya sendirian, tidak mungkin hanya unsur polisi. Tidak mungkin hanya unsur TNI, tidak mungkin hanya unsur Pemprov DKI. Tapi ke 3 unsur ini harus bekerja bersama untuk menggalang seluruh kekuatan masyarakat untuk bahu-membahu,” papar Anies.

Disamping itu katanya, dalam banyak kejadian, banjir menjadi kesempatan bagi seluruh masyarakat untuk bergotong royong dan kerja bersama.

Baca Juga:  Bupati Majalengka: Tahun 2020 Jatilima Siap Dibangun

“Dimana relawan dari berbagai organisasi, masyarakat perguruan tinggi, semuanya ikut terlibat langsung. Karena itu saya berharap dalam kesempatan ini, tiga kata kunci tadi kita pegang sama-sama,” ujarnya.

Ia berharap skenario itu nantinya dipakai sebagai dasar untuk bertindak ketika ternyata terjadi banjir.

“Ini semua bagian dari ikhtiar kita. Karena banjir, volume hujan, tidak ada yang bisa memprediksi dengan super akurat.

“Tapi bagian kita adalah berikhtiar dan saya sampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran Polda Metro Jaya, Kodam Jaya dan juga dari unsur BMKG yang pada hari ini menunjukkan kesiagaan menunjukkan kesiapan untuk tanggap, dan kita akan bisa menggalang seluruh kekuatan,” kata Anies. (Red)