Bertambah 19 Kasus Covid-19, Cimahi Terancam Kembali ke Zona Merah

JABARNEWS | CIMAHI – Pada Kamis (1/10/2020) ini, tercatat ada 19 kasus Covid-19 yang baru di Kota Cimahi. Penambahan kasus positif Covid-19 tersebut menjadi rekor baru di  Cimahi.

Dengan penambahan tersebut, jumlah warga Cimahi yang terkonfirmasi positif Covid-19 kini mencapai 343 orang. Sebanyaj 255 orang sudah dinyatakan sembuh, 79 orang masih positif, dan 9 orang meninggal dunia.

“Ini kan sistem pelaporan kami tidak update tiap hari, jadi menumpuk. (Kasus) itu dalam beberapa hari, baru di-update hari ini. Makanya, langsung banyak,” terang Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi Chanifah Listyarini, Kamis (1/10/2020).

Rini, sapaan Chanifah, menjelaskan bahwa penambahan kasus tersebut berasal dari hasil tracing atau pelacakan kontak erat dengan pasien positif Covid-19 maupun penemuan baru dari hasil swab test masif maupun swab test mandiri.

Baca Juga:  Anies Baswedan Perpanjang Lagi PSBB Transisi di Jakarta

“Ada yang satu keluarga yang kena, semua yang di Citereup. Ada yang hasil tracing, ada juga yang baru,” jelas Rini.

Dinkes Cimahi, terang dia, belum bisa memastikan asal penularan kasus-kasus baru tersebut, karena petugas masih melakukan pelacakan. Namun, pihaknya menduga kasus baru berasal orang yang berpergian luar daerah.

Rini menyontohkan, ada warga yang bekerja di luar Kota Cimahi, yangtanpa disadari membawa virus corona ke rumahnya, sehingga terjadi penularan ke anggota keluarganya.

Baca Juga:  Purwakarta Masuk PPKM Level 4, Ambu Anne Sebut Data Tak Sinkron dengan Pusat

Oleh karena itu, dia meminta masyarakat untuk selalu waspada akan potensi penularan Covid-19. Termasuk dengan berhati-hati terhadap orang luar yang datang ke Cimahi.

“Jadi kita juga harus tetap waspada terhadap orang yang datang dari daerah zona merah, maupun dari daerah atau tempat yang ada orang positif,” imbuh Rini.

Dengan penambahan kasus yang begitu banyak itu, Kota Cimahi terancam kembali masuk ke zona merah atau kategori risiko tinggi penularan Covid-19. Saat ini, kota yang dipimpin Wali Kota Ajay Muhammad Priatna ini masuk zona oranye atau kategori sedang.

Baca Juga:  Melihat Peluang Indonesia Menguatkan Sektor Ekonomi Kreatif pada Momentum Presidensi G20

“Kayaknya sih akan masuk zona merah lagi. Mudah-mudahan masyarakat semakin disiplin,” sebutnya.

Rini mengakui, pihaknya saat ini tak bisa sepenuhnya mengendalikan aktivitas masyarakat, yang merasa seolah kondisi sudah normal.

Untuk itu, pola yang akan diterapkan dalam mengendalikan Covid-19 ini adalah dengan mini lockdown atau Pembatasan Sosial Berskala  Mikro (PSBM). Seperti yang sudah diterapkan kepada kluster keluarga yang terpapar positif Covid-19.

“Iya, mini lockdown, tapi dilihat dulu memungkinkan untuk isolasi mandiri atau tidak. Kalau serumah, kami isolasi serumah saja atau mini lockdown, tapi kalau ada gejala pasti kita akan rujuk mereka,” paparnya. (Yoy)