Ekonomi Jabar Membaik, Pengamat: Jangan Berpuas Diri, Pandemi Belum Berakhir

JABARNEWS | BANDUNG – Pada triwulan 2 tahun 2020 perekonomian Jawa Barat sempat anjlok yang mencapai -5,98 persen, kini mulai membaik. Di triwulan 3 tahun 2020 perekonomian Jabar menembus -0,01 persen atau naik sekitar 5,97 persen.

Menanggapi hal tersebut, pengamat ekonomi Universitas Pasundan (Unpas), Acuviarta Kartabi mengatakan, perekonomian Jabar sudah mulai terbentuk dan mulai membaik. Akan tetapi, dia mengingatkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar untuk tidak berpuas diri, pasalnya pandemi Covid-19 belum berakhir dan dapat menggangu stabilitas ekonomi di triwulan 4 tahun 2020.

Baca Juga:  Ketimpangan Harga Ayam, FKPAM Minta Polda Jabar Bertindak

“Memang ternyata bukti menunjukan bahwa kinerja pemerintah sudah sesuai yang diharapkan, meski demikian pemerintah tidak boleh sampai berpuas diri, meski resesi tidak terlalu dalam, jika tidak di hadapi dengan serius bisa berakibat fatal juga nantinya pada triwulan ke 4, terlebih saat ini pandemi masih belum berakhir,” kata Acuviarta saat dihubungi, Sabtu (3/10/2020).

Dia menjelaskan, Pemprov Jabar harus memfokuskan dalam meningkatkan program-program yang bersinggungan langsung terhadap masyarakat untuk menjaga ke stabilan perekonomian.

Baca Juga:  Walikota Depok: Juli 2020 Underpass Dewi Sartika Mulai Dibangun

“Pemerintah harus terus memperhatikan program-program yang bersinggungan langsung terhadap masyarakat, karena perekonomian bisa berjalan dengan normal jika konsumtifitas masyarakatnya tetap terjamin,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi (BPS) Jawa Barat, Dyah Anugerah Kuswardani mengungkapkan, dari 7 Kota amatan di dapati, 2 Kota di Jabar yaitu, Kota Depok (0,02) dan Kota Bogor (0,11) dan 5 Kota lainnya masih mengalami deflasi, Kota Sukabumi (-0,08), Kota Bandung (-0,05), Kota Cirebon (-0,25), Kota Bekasi (-0,03), dan Kota Tasikmalaya (-0,03).

Baca Juga:  Prajurit TNI Dengarkan Usulan Ibu-ibu terkait TMMD

Lebih lanjut, dia menyatakan, meski mengalami deflasi di angka -0,01 persen namun hal tersebut lebih rendah di bandingkan deflasi nasional yang berada di angka -0,05 persen.

“Meski deflasi Jabar tidak sedalam sebelumnya, deflasi kali ini pun masih lebih baik dibandingkan nasional yang berada di -0,05 persen,” tutupnya. (Rnu)