Tinjau Banjir Cianjur, Ini Penjelasan Dandim Ricky Arinuryadi

JABARNEWS | CIANJUR – Dandim 0608/Cianjur Letkol Kav Ricky Arinuryadi meninjau lokasi bencana alam banjir dan tanah longsor di Kecamatan Leles dan Agrabinta, Kabupaten Cianjur, Sabtu (3/10/2020).

Ricky Arinuryadi mengatakan, hujan terus-menerus yang mengguyur dua kecamatan tersebut mengakibat Sungai Cisokan meluap. Banjir pun terjadi di beberapa desa.

“Juga terjadi tanah longsor beberapa titik lokasi di beberapa desa, di Kecamatan Leles dan Agrabinta, yang dilintasi aliran Sungai Cisokan,” kata Ricky, di sela peninjauan.

Forkominda Cianjur, terang dia, juga telah berkoordinasi dengan para kepala desa, yang desanya terkena banjir dan longsor. Dari hasil koordinasi, alat berat akan diturunkan guna evakuasi longsor.

“Kami membantu evakuasi korban dan bersinergi dengan tim BPBD serta unsur kepolisian setempat, untuk penanggulangan bencana alam  tanggap darurat bencana alam,” kata Ricky.

Baca Juga:  Mantap! Ratusan Ribu Warga Miskin Cianjur Dibebaskan Bayar PBB

Selain dari aliran Sungai Cisokan, banjir juga terjadi di aliran sungai Cibuni. Akibatnya, sejumlah rumah di Kampung Pameungpeuk, Desa Bojongkaso, Agrabinta terdampak oleh banjir tersebut

Menurut Ricky, tidak ada korban jiwa saat detik-detik bencana alam terjadi di dua kecamatan beberapa desa. Namun demikian, pendataan terhadap warga terdampak masih terus dilakukan.

“Total jumlah kerugian materil akibat banjir dan longsor masih dalam proses pendataan pihak BPBD Kabupaten Cianjur,” pungkasnya.

Kepala BPBD Cianjur Dedi Supriadi mengatakan, ada 12 kampung di tiga desa yang terkepung banjir luapan Sungai Cisokan di Kecamatan Leles. Di Kampung Leles, Kampung Parung Cadas, dan Kampung Cibolang, yang berada di Desa Pusakasari ketinggian air masih sekitar satu meter.

Baca Juga:  Sekolah Jarak Jauh Punya Kendala Internet, Penggunaan Radio Dikaji

Ketinggian air di sejumlah kampung di Desa Karyamukti bahkan mencapai 3-7 meter. Banjir di Desa Sindangsari juga cukup tinggi, hingga Gedung PGRI ikut terendam air.

Adapun untuk daerah terdampak longsor, terang Dedi, terdapat lima desa di Kecamatan Leles, yakni Sukajaya, Sukamalya, Sukasirna, Pusakasari, dan Karyamukti.

Di Desa Sukamulya, terang Dedi, dua unit rumah warga rusak karena terkena longsor. Sementara di Sukajaya tanah longsor terdapat di Kampung Bangbayang, Cikaret, dan Kampung  Cibayawak.

“Di dua kampung itu, material tanah dan batu menutupi sebagian badan jalan. Di Kampung Cibayawak, sebuah rumah tertimpa longsor tanah dan batu,” katanya.

Baca Juga:  Waspada! Laut Selatan Jabar Masih Berpeluang Terjadi Gelombang Tinggi

Material tanah dan batu juga menutupi badan jalan di Kampung Cigembong, Desa Sukasirna. “Perbatasan Desa Sukasirna dengan Desa Purabaya longsor dua titik, material tanah dan batu menutupi jalan,” jelas Dedi.

Kemudian, terang dia, dampak longsor di Desa Pusakasari terdapat di Kampung Jajaway, yang menimpa satu rumah warga. Longsor di Kampung Sukaputra mengakibatkan jalan tertutup total.

Adapun longsor di Desa Karyamukti antara lain terjadi Kampung Sikluk, di mana sebuah rumah tertimbun tanah sampai dengan ketinggian satu meter. 

“Lalu, di Kampung Pasirkanyere mengakibatkan tiang listrik roboh dan jalan tertutup material tanah dan batu,” pungkasnya. (Mul)