Jangan Anggap Remeh Corona, IDI: 130 Dokter Gugur

JABARNEWS | JAKARTA – Wakil Ketua Tim Mitigasi PB IDI Ari Kusuma meminta masyarakat tidak lagi menganggap enteng terhadap virus corona, yang kian khari penyebarannya semekin mengkhawatirkan.

“Menganggap remeh Covid-19 menjadi bukti masyarakat tidak peduli dengan keselamatan tenaga kesehatan,” ujar Ari Kusuma, dalam keterangannya, Minggu (04/10/2020).

Selain itu, pihaknya juga kini tengah merasa khawatir dan menyebut bangsa ini sangat kehilangan para pahlawan kemanusiaan seperti dokter yang angka kematianyya tiap hari kian bertambah.

Baca Juga:  Perangi Sampah Plastik, Ini Masukan LPBI NU kepada Pemerintah

“Tidak lagi menganggap enteng corona. Disiplin menaati 3M: menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker, harus terus digalakkan,” ujar Ari Kusuma, .

Ia juga mengatakan, masyarakat harus sadar merekalah garda terdepan penanggulangan corona, nakes adalah benteng terakhir. Terlebih, Jumlah tenaga kesehatan terutama dokter di Indonesia sebelum pandemi covid-19 sudah merupakan salah satu yang terendah di Asia dan dunia.

“Dengan jumlah dokter yang ada, rata-rata 1 orang dokter diestimasikan melayani 3 ribu masyarakat,” kata Ari.

Baca Juga:  Dalam Satu Tahun, IKEA Berkontribusi Kurangi 31 Persen Limbah Makanan

Kematian dokter karena corona terus bertambah. Hingga Minggu (4/10), untuk dokter umum saja, sudah 130 orang gugur di tengah pandemi. Terdiri dari 67 dokter umum, 61 dokter spesialis, dan dua dokter residen.

Kemudian, IDI telah merilis sebaran kematian dokter akibat virus corona di Indonesia. Para dokter yang meninggal dunia itu tersebar di 18 provinsi. Terbanyak di Jawa Timur.

Baca Juga:  Begal yang Beraksi di Pasteur Bandung Diringkus Polisi

Di Sulawesi Utara 1 dokter meninggal, Banten 1 orang, Papua Bartat, 1 orang, NTB 2 orang. DIY 2 orang, Kepulauan Riau 2 Orang, Riau 3 Orang, Kalimantan Timur 3 Orang, Aceh 4 Orang, Sumatera Selatan 4 orang, Kalimantan Selatan 4 orang.

Kemudian, dokter yang telah meninggal di Bali 5 orang, Sulawesi Selatan 6 orang, Jawa Tengah 11 orang, Jawa Barat 11 Dokter, DKI Jakarta 19, Sumatera Utara 22 Dokter, Jawa Timur 31 Dokter. (Red)