Waspadai Hal Ini Sebelum ke Pantai Cipatujah

JABARNEWS | TASIKMALAYA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya mengakui bahwa alat peringatan dini tsunami di kawasan Pantai Cipatujah tidak berfungsi dan dalam kondisi rusak sejak beberapa tahun lalu.

“Sama sekali belum ada (alat peringatan dini tsunami). Pernah ada satu di Cipatujah, tapi tak lagi berfungsi,” kata Pelaksana Tugas Kepala BPBD Kabupaten Tasikmalaya Nuraedidin di Tasikmalaya, Minggu (4/10/2020), dikutip dari Antara.

Baca Juga:  Ini yang Dilakukan Kemendes PDTT untuk Transformasi Ekonomi Desa

Nuraedidin menuturkan, Kabupaten Tasikmalaya memiliki garis pantai yanh cukup panjang, berbatasan dengan Kabupaten Garut dan Pangandaran yang menghadap ke laut lepas Samudera Hindia.

Pantai selatan Tasikmalaya, menurut dia, memiliki potensi tsunami sejak peristiwa tsunami Pangandaran pada 2006 lalu. Meski begitu, belum banyak dipasang alat peringatan dini tsunami di kawasan pantai tersebut.

BPBD Kabupaten Tasikmalaya, lanjut dia, telah mendata kebutuhan alat peringatan dini tsunami di sepanjang pantai Tasikmalaya. Hasilnya, dibutuhkan empat alat yang saat itu sudah disampaikan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca Juga:  Unggul Jumlah Pemain Timnas Indonesia Tak Mampu Tundukan Thailand

“Wilayah pesisir pantai ada 53 kilometer, jadi idealnya memang empat unit alat peringatan dini,” kata Nuraedidin.

Ia menambahkan, meski tidak ada alat peringatan dini tsunami, jajarannya tetap siap siaga, dan memasang rambu-rambu untuk jalur evakuasi agar masyarakat mengetahui jalur penyelamatan apabila terjadi bencana.

Baca Juga:  Prajurit TNI Bantu Warga Bangun Jalan Setapak

Selain itu, lanjut dia, jajarannya terus mengedukasi masyarakat dan menyosialisasikan berbagai potensi bahaya bencana dan cara penyelamatannya untuk mengurangi tingkat risiko bencana.

“Kami juga terus berikan edukasi kepada mereka agar mereka tetap waspada, karena bencana ini tak bisa diprediksi,” kata Nuraedidin. (Ara)