Demo Buruh, Hari Ini Polisi Tutup Jalan Depan DPR

JABARNEWS | JAKARTA – Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menutup akses jalan menuju Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat pagi ini, Senin (5/10/2020). Penutupan itu disebabkan akan adanya demonstrasi buruh yang menolak omnibus law Rancangan Undang-Undangan (RUU) Cipta Kerja.

“Hindari jalan sekitar Gedung DPR/MPR RI. Ada giat antisipasi demo,” ujar Dirlantas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo dalam keterangan tertulis, Senin (5/10/2020).

Dalam rekayasa lalu lintas kali ini, Jalan Gatot Subroto di depan Gedung DPR RI dan Jalan Gelora di belakang Gedung DPR RI akan ditutup total. Pengendara kendraan yang melintas dari arah Semanggi menuju Slipi akan dialihkan melalui Jalan Gerbang Pemuda atau Pintu X GBK.

Baca Juga:  Budi Janji Beri Imbalan Bagi Pelapor 'Money Politic'

Selain itu, kendaraan dari arah Jalan Gerbang Pemuda menuju jembatan layang akan diputar balik. Sedangkan kendaraan dari arah Palmerah Timur yang menuju Jalan Gelora akan diteruskan menuju Jalan Tentara Pelajar.

Baca Juga:  2 tahun Mangkrak, Kini Puskesmas Plered Bisa Digunakan

“Arus lalu lintas dari tol dalam kota yang akan keluar dari offramp Pulo Dua diteruskan ke arah Tomang,” ujar Sambodo.

Sebelumnya, puluhan pimpinan Konfederasi dan Federasi Serikat Pekerja menyepakati untuk melakukan mogok nasional sebagai bentuk penolakan terhadap omnibus law. Kesepakatan ini diambil setelah diadakan rapat bersama di Jakarta, Minggu, 27 September 2020.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyebut rapat dihadiri perwakilan 32 federasi serikat pekerja. Lalu, ada juga beberapa federasi seperti SP LEM dan GEKANAS (Gerakan Kesejahteraan Nasional) yang beranggotakan 17 federasi.

Baca Juga:  Mahfud MD Tegaskan Pentingnya Pendidikan dalam Menangkal Paham Radikal

Mogok nasional ini akan diikuti kurang lebih 5 juta buruh di ribuan perusahaan di 25 provinsi dan 300 kabupaten atau kota mulai dari Selasa, 6 Oktober-Kamis, 8 Oktober 2020. Mogok akan melibatkan pekerja di sektor industri seperti kimia, energi, pertambangan, hingga logistik dan perbankan. (Red)