Sehari Tambah 30 Kasus Covid-19, Cimahi Terapkan Mini Lockdown

JABARNEWS | CIMAHI – Dalam sehari, di Kota Cimahi tersapat penambahan 30 kasus Covid-19 di Kota Cimahi. Termasuk di antaranya ialah pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia.

Hingga saat ini, jumlah warga Kota Cimahi yang terkonfirmasi positig Covid-19 mencapai 388 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 278 orang dinyatakan sembuh, 13 orang meninggal, dan 97 masih positif aktif.

“Penambahannya memang cukup mengkhawatirkan, karena dalam sehari ada 30 yang positif dan satu yang meninggal dunia,” ujar Wali Kota Cimahi Ajay M Priatna, Senin (5/10/2020).

Baca Juga:  Gacor! Tumbangkan Curacao Dua Kali, Ranking FIFA Timnas Indonesia Naik, Paling Tinggi di AFF

Kebanyakan warga Cimahi yang terpapar Covid-19 ialah orang yang menjalani perjalanan luar daerah. Selain itu, ada juga yang bekerja di luar Kota Cimahi, dan melakukan tes mandiri lalu dilaporkan ke Dinas Kesehatan Cimahi.

“Jadi semua kasusnya impor, karena tidak ada penularan di dalam daerah. Ini yang agak harus diperbaiki, jangan melakukan perjalanan dulu,” terangnya.

Baca Juga:  Gus Muhaimin Punya Rencana Jadikan RI Negara Maju, Begini Aksinya

Dari 30 orang positif Covid-19 tersebut, lima orang di antaranya merupakan tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas Melong Tengah. Saat ini puskesmas tersebut ditutup untuk 14 hari ke depan.

“Dari 30 orang itu ada lima nakes, mereka juga ada yang perjalanan luar daerah dan katanya ada yang baru menikah. Kita tutup dulu puskesmas 2 minggu sampai semua aman,” jelasnya.

Baca Juga:  Soal Perdagangan Orang, DPR RI Minta Penegakan Hukum Bagi Penyalur PMI Ilegal

Saat ini Ajay pun menyatakan bahwa di Cimahi diterapkam mini lockdown atau Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) untuk menekan penyebaran Covid-19. Setiap RW di semua kelurahan diwajibkan untuk memperketat akses masuk terutama warga dari luar Kota Cimahi.

“Saya mengingatkan untuk mengunci wilayah. Jangan biarkan orang luar masuk seenaknya menginap. Kita juga akan terus lakukan sosialisasi protokol kesehatan,” tegasnya. (Yoy)