Banyak Pemilih Milenial di Kabupaten Bandung, Pengamat: Pemuda Motor Demokrasi

JABARNEWS | BANDUNG – Pengamat Komunikasi Politik Universitas Komputer Indonesia (Unikom), Adiyana Slamet mengatakan pemuda akan menjadi motor demokrasi dalam Pilkada Serentak 2020. Hal tersebut, mengingat data pemilih di Kabupaten Bandung secara include 30 ribu orang ditambah generasi milenial yang mencapai 20 persen diluar jumlah tersebut.

“Ketika motor penggerak ini yang mempunyai basis intelektual bergerak tidak hanya berpikir mendapatkan hal kandidat memberi suara atau hanya sekedar mendapatkan rokok segala macam. Saya meyakini betul bahwa pilkada ini menjadi titik points perputaran kepemimpinan dan pembangunan di daerah,” kata Adiyana usai mengisi kegiatan KNPI di Gedung KNPI Kota Bandung, Senin (5/10/2020).

Baca Juga:  Fokus Pemulihan, Dedi Mulyadi Tanggung Biaya Hidup Keluarga Pasien Corona Di Purwakarta

Adiyana menjelaskan, pemuda harus bisa memilih berdasarkan politic choice (pilihan politik) sesuai dengan kepentingan yang diakomodir. Sehingga pemuda dapat menghadirkan suasana demokrasi yang lebih berwarna.

“Secara sederhana dalam kajian psikologi politik pemilih bahwa pemilih itu pasti mikir begini, bahwa siapapun kandidat yang menguntungkan pemilh maka pemilh itu akan memilih kandidat tersebut,” jelasnya.

Baca Juga:  Sri Mulyani: Ingat, Anggaran Dana Desa Dipelototi Banyak Orang

Hal senada dikatakan Sekretaris Jendral KNPI Provinsi Jawa Barat, Asep Komarudin yang menyampaikan bahwa proses demokrasi ini sakral menentukan kepemimpinan lima tahun yang akan datang. Oleh karena itu, dalam kualitas dan elektoralnya juga harus terpenuhi.

“Jadi tidak hanya sekadar terselenggara tapi secara substantif hilang. Secara elektoral masyarakat tidak berperan atau partisipasinya rendah, kan itu sangat tidak baik bagi demokrasi,” ucapnya.

Baca Juga:  Volume Kendaraan Naik Dari Jakarta Melalui Pintu Tol Cikampek

Sedangkan, sambung dia, masyarakat punya hak untuk menentukan siapa pemimpinnya. Menurutnya, KNPI sebagai wadah berhimpun pemuda harus mampu berperan dalam ajang demokrasi Pilkada Serentak.

“Yang mampu mengutamakan organisasi-oraganisasi pemuda dan pemuda secara umum untuk berperan serta dalam setiap event Pilkada. Baik itu sebagai kontestan, penyelenggara, ataupun sebagai votersnya,” tutupnya. (Rnu)