Pengelolaan Potensi Penghasilan dari Perikanan di Karawang Belum Maksimal, Ini Alasannya

JABARNEWS | KARAWANG – Karawang merupakan salah satu daerah yang memiliki penghasilan penghasilan alam terbanyak di Jabar, baik itu dari daratan dengan padi-nya ataupun lautan dari perikanannya.

Namun hal ini sangat disayangkan karena Pemkab Karawang masih belum bisa mengoptimalkan penghasilan dari laut untuk menjadi pendapatan daerah.

Sekretaris Dinas Perikanan Kabupaten Karawang Abuh Buchori membenarkan jika potensi pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor perikanan Karawang masih belum terkelola maksimal.

“Kalau hasil tangkapan sih memuaskan. Namun potensi tersebut belum terkelola maksimal akibat beberapa kendala. Salah satunya yaitu tidak adanya Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang refresentatif di wilayah kami,” kata Abun seperti dilansir dari Inilah Koran, Rabu (7/10/2020).

Baca Juga:  Berikut Jadwal Baru Sony Soal Pamer Detail PlayStation 5

Memang, kata dia, Kabupaten Karawang sudah sangat butuh TPI yang memadai. TPI refresentatif di sini, maksudnya harus terbebas dari pendangkalan. Sedangkan saat ini mayoritas perahu nelayan yang bisa bersandar di Karawang kapasitasnya kecil.

“TPI yang ada saat ini, hanya untuk perahu kecil. Sementara perahu besar, tidak bisa bersandar. Ya itu tadi, karena terkendala tempat yang dangkal sehingga perahu sulit untuk keluar masuk area pelelangan,” jelas dia.

Sebenarnya, sebagian nelayan di wilayannya juga ada yang memiliki perahu besar. Namun, selama ini mereka lebih memilih melelang ikannya di luar daerah seperti Jawa, Sumatera, dan daerah lain.

Baca Juga:  Hadapi Pilkada, Mesin Partai PKS Sudah Panas

Untuk itu, kata Abuh, ke depan harus dicari solusi untuk mengatasi kendala tersebut. Untuk membuat sejenis Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) atau Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI), memang membutuhkan biaya mahal.

“Untuk membuat sebuah PPN atau PPI ini, tidak bisa hanya mengandalkan anggaran daerah. Karena kebutuhan anggarannya bisa ratusan miliar. Artinya harus ada campur tangan pemerintah pusat,” kata dia.

Dia menambahkan, berdasarkan catatan Dinas Perikanan Karawang, potensi produksi ikan tangkap di Karawang sekitar 8.000 ton per tahun. Jika dikalikan rata-rata Rp15 ribu per kilogram, maka ada potensi yang didapat sebesar Rp120 miliar per tahun. Artinya, jika dikalikan 2,4% maka ada potensi PAD sebesar Rp2,8 miliar per tahun.

Baca Juga:  Bentuk Generasi Z yang Berakhlak Lewat Maulid Nabi Muhammad, Ini Harapan Fompa Purwakarta

Terkait target capaian PAD Dinas Perikanan Karawang dari retribusi TPI pada tahun ini sebesar Rp250 Juta. Sejauh ini, dari target yang ditentukan itu pihaknya mampu mencapai Rp500 Juta. Abuh berharap, ke depan semua kendala bisa diatasi sehingga potensi untuk meningkatkan PAD ini bisa tekelola dengan baik.

“Alhamdulilah meskipun Covid-19, target tahun ini sudah melebihi target. Itu yang khusus dari TPI saja belum dari sektor lainya,” pungkasnya. (Red)