Waduh, Kualitas Air Sungai di Cimahi Tergolong Buruk

JABARNEWS | CIMAHI – Kualitas air sungai di Kota Cimahi masih tergolong buruk. Hal itu berdasarkan rekapitulasi hasil perhitungan Indeks Kualitas Air (IKA) Tahun 2019 dengan Menggunakan Sistem Kalkulasi IKA-INA (Siskana).

Dari total sungai dan anak sungai yang diambil sampelnya, hasilnya menunjukan dengan rata-rata nilai 45,35. Nilai itu menggambarkan kualitas yang masuk kategori marginal, dari tiga kali pengujian tahun lalu.

Baca Juga:  Inilah Peringatan Penting dari Jokowi Dalam Penanganan Covid-19

“Marginal itu agak buruk. Kami lakukan pengujian saat musim hujan, pancaroba dan kemarau,” kata Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi Mochammad Ronny, Rabu (7/10/2020).

Menurut dia, ada lima sungai yang diuji kualitas airnya. Kelima sungai itu ialah Sungai Cimahi, Sungai Cibabat, Sungai Cibaligo, Sungai Cisangkan, dan Sungai Cibeureum.

“Jadi dari total lima sungai, totalnya ada 15 titik yang diuji, karena dari hulu sampai hilir kami ambil sampelnya,” ujar Ronny.

Baca Juga:  Polri Mulai Selidiki Kasus Penistaan Agama Oleh Pendeta Saifudin Ibrahim

Menurut dia, faktor yang membuat air sungai di Cimahi buruk ialah karena masih ada pencemaran, yang didominasi limbah domestik. Selain itu, ada juga dari limbah industri.

“Jadi kualitas sungainya masih cemar, tapi ada perbaikan dari tahun sebelumnya. Limbah domestik masih mendominasi,” ucapnya.

Baca Juga:  Mengenal Kuda Renggong Sebagai Kesenian Tradisional Sumedang Jawa Barat

Untuk meningkatkan kualitas air di Cimahi, lanjut Ronny, caranya adalah dengan mengendalikan sumber pencemaran. Dari limbah domestik, misalnya, Pemkot Cimahi akan membuat instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal.

Kemudian untuk limbah industri, pihaknya meminta perusahaan untuk menggunakan IPAL sebelum dibuang ke sungai. “Jadi harus diolah dulu, yang dibuang harus memenuhi ambang baku mutu,” tegasnya. (Yoy)