Ketua DPRD Purwakarta Prihatin Aksi Demo Berujung Ricuh

JABARNEWS | PURWAKARTA – Ketua DPRD Purwakarta, Ahmad Sanusi mengaku prihatin dengan adanya tindakan anarkis yang mengakibatkan kerusakan pada pos keamanan Sekretariat DPRD dalam aksi unjuk rasa menolak pengesahan RUU Cipta Kerja di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (7/10/2020).

“Mestinya ini tidak terjadi. Saya berharap kawan-kawan buruh melakukan perjuangannya yang tertib dan aman supaya hasilnya juga baik. Kalau sudah ada kerusakan seperti ini, siapa yang akan bertanggung jawab? Yang rugi kita-kita juga,” katanya saat dihubungi melalui telepon, Rabu (7/10/2020).

Selain itu, Ahmad Sanusi pun mengaku berterima kasih atas pengamanan yang dilakukan pihak kepolisian dan TNI yang sudah meredam kerusuhan hingga situasi bisa aman terkendali kembali.

Baca Juga:  Gibran Akan Fokus ke Dunia Politik

“Kami ucapkan terima kasih kepada petugas keamanan yang memberikan pengamanan hingga situasi unjuk rasa bisa aman dan terkendali kembali,” ucapnya.

Untuk diketahui, aksi unjuk rasa dalam penolakan pengesahan UU Cipta Kerja di Purwakarta, Jawa Barat, berlangsung ricuh. Tidak hanya insiden merobohkan pagar di depan gedung DPRD Purwakarta, polisi juga berusaha menghalau para pengunjuk rasa dengan water canon dan juga gas air mata.

Namun, para pengunjuk rasa yang terdiri para buruh dan mahasiswa membalas dengan lemparan batu, botol air mineral, hingga bambu di tengah kerumunan yang mengarah ke para petugas yang berjaga di area depan gedung DPRD Purwakarta.

Hari ini merupakan aksi unjuk rasa kedua, kemarin para buruh melakukan hal yang sama berunjuk rasa di depan kantor DPRD namun berlangsung aman dan kondusif.

Baca Juga:  Kasus Positif dan Sembuh Covid-19 di Jabar Bertambah 45 Orang Pada 17 Agustus

Pada hari kedua ini, situasi berlangsung ricuh, sehingga mengakibatkan para buruh dan mahasiswa bentrok dengan petugas di depan gedung DPRD Purwakarta yang berlokasi di Kecamatan Jatiluhur itu.

Selain para buruh ratusan mahasiswa juga turut ambil bagian dalam unjuk rasa, untuk meemperjuangkan nasib buruh yang menolak secara tegas UU Cipta Kerja yang sudah disahkan DPR RI pada tanggal 5 Oktober kemarin.

Sebelumnya, para demonstran sempat memblokir sejumlah ruas jalan di Kabupaten Purwakarta, saat menggelar unjuk rasa di depan kantor Pemkab Purwakarta, kondisi para buruh dan mahasiswa cenderung kondusif belum ada gesekan hingga tengah hari.

Baca Juga:  Pesta Miras Oplosan Berujung Maut di Tasikmalaya Ternyata Pakai Bahan dari Laboratorium

Aksi kemudian dilanjutkan ke kantor DPRD Purwakarta, awalnya para pendemo masih tetap masih berjalan aman. Namun tanda-tanda akan terjadi bentrok, terlihat saat masa mulai beringas pada sore hari. Akhirnya kerusuhan terjadi di depan kantor DPRD, bentrok dengan aparat kepolisian tidak dapat terelakan.

Sejumlah kerusakan terjadi di Gedung DPRD Purwakarta, seperti terlihat pada gerbang, pos keamanan, hingga lainnya akibat terjadi bentrokan antara pengunjuk rasa dengan petugas keamanan.

Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum memberikan keterangan secara resmi penyebab bentrok hingga terjadi kerusuhan di depan kantor DPRD Purwakarta. (Gin)