Demi Proyek Ini, Pemkab Bandung Barat Berutang Rp 285 Miliar ke PT SMI

JABARNEWS | BANDUNG BARAT – Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) kembali melanjutkan program pinjaman anggaran ke salah satu BUMN di bawah Kementerian Keuangan, PT Sarana Multi Insfrastruktur (SMI) Persero.

Pinjaman tersebut ialah senilai Rp 285.500.400.000. Utang itu ditujukam untuk peningkatan dan pembangunan ruas jalan kabupaten sepanjang 71 kilometer di wilayah KBB bagian selatan. 

Anggota Komisi III DPRD KBB Pither Djuandis mengatakan, awalnya program pinjaman anggaran direncanakan pada April lalu. Akan tetapi, Pemkab Bandung Barat menundanya karena ada pandemi Covid-19.

“Agustus Bupati kembali mengirimkan surat untuk melanjutkan program pinjaman ini, sehingga dipastikan perbaikan ruas jalan di wilayah selatan bakal terealisasi,” kata Pither Djuandis, Jumat (9/10/2020).

Baca Juga:  Resep Islam Tangani Pandemi

Dia menjelaskan, dewan sempat memiliki kekhawatiran terkait dengan pinjaman ke PT SMI itu. Selain jumlahnya yang sangat besar, proses pengembalian pinjaman selama tiga tahun dikhawatirkan melewati masa jabatan bupati sampai 20 September 2023.

Akan tetapi, dari hasil ekpose yang dilakukan oleh unsur terkait di Pemkab Bandung Barat, semua kekhawatiran itu bisa terjawab, sehingga dewan mendukung program tersebut.

“Kalau pun terjadi wanprestasi atau Pemkab tidak bisa membayar, maka jaminannya Menteri Keuangan langsung. Tinggal kami minta perencanaan dan pengawasan oleh PUPR dimaksimalkan,” kata dia.

Baca Juga:  Warga Purwakarta Mau Ikut Rapid Test Covid-19? Begini Caranya

Sementara itu, Kabid Jalan dan Jembatan Dinas PUPR KBB Aan Sofyan menyebutkan, rencananya anggaran sebesar itu akan digelontorkan untuk perbaikan dan pembangunan ruas Jalan Selacau-Cililin sepanjang 52,37 kilometer.

Selain itu, ruas Jalan Rancapanggung-Baranangsiang sepanjang 19,9 kilometer juga akan diperbaiki. Pengerjaannya diproyeksikan selama 10 bulan, di mana lelang direncanakan November, sehingga pada Januari 2021 pengerjaan fisik bisa dilakukan.

“Nantinya ruas jalan ke wilayah selatan rata-rata memiliki lebar delapan meter dan didominasi beton,” kata Aan.

Baca Juga:  Syaiful Huda Sarankan Mendikbud Alokasikan Anggaran POP untuk Bantuan PPJ

Menurut dia, ruas jalan itu terbagi atas Jalan Selacau-Cililin, Cililin-Sindangkerta, Sindangkerta-Celak, Celak-Gununghalu, Bunijaya-Cilangari, Cilangari-Cisokan.

Kemudian Jalan Rancapanggung-Cijenuk, Cijenuk-Sarinagen, dan Sarinagen-Baranangsiang. Selain itu, ada pula pembangunan Jembatan Tajim di perbatasan Celak dan Sindangkerta, yang akan dibangun dengan lebar lima meter dan panjang 21 meter.

“Nantinya akan ada konsultan pengawas yang mengawasi proses pekerjaan, termasuk juga dari unsur Forkopimda untuk mengantisipasi persoalan nonteknis. Soalnya, ini adalah proyek prestisius di mana dalam MoU syarat peserta lelang juga harus dari BUMN,” sebutnya. (Yoy)