Wali Kota Bekasi Nilai Biaya Test Swab 900 Ribu Murah, Ini Alasannya

JABARNEWS | BEKASI – Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, menilai harga test swab yang besarnya 900 ribu sudah cukup murah.

“Murah kalo Rp 900 ribu, kit-nya saja kan hampir Rp 500 ribu. Belum bayar gaji pegawai tim kesehatan belum APD,” ujar Effendi,

Ia menuturkan harga yang ditetapkan Kemenkes juga sudah cukup fleksibel, tentang Batasan Tarif Tertinggi Pemeriksaan Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).

Baca Juga:  Liga 1 2020 Terancam Gagal, Begini Tanggapan Bek Persib Bandung Victor Igbonefo

Dengan harga segitu, diharap masyarakat sudah mau berinisiatif untuk melakukan tes sendiri apabila yang disediakan oleh Pemkot Bekasi antre.

“Kalau Pemkot kan kita masih bayar sendiri artinya pemerintah. Nah kalau itu dilepas itu mungkin harus ada rujukan, kalau engga ada sanksinya,” kata dia.

Adapun, Pepen, menerangkan, kondisi laboratorium kesehatan dan juga rumah sakit milik Pemkot Bekasi kewalahan dalam menampung spesimen PCR. Akibatnya, banyak spesimen yang antre hasilnya.

Baca Juga:  Tak Ada Diskriminasi, Honorer Pemprov Jabar Bakal Terima THR

“Hasil lab masih ada 1000-an yang harus waiting list ya sepekan ini,” ujar dia.

Sejauh ini, pihaknya akan menambah jumlah alat PCR di tiga rumah sakit tipe D. Adapun, tiga alat PCR portable tambahan ini akan ditempatkan di RSUD Jatisampurna, RSUD Pondok Gede dan RSUD Bantar Gebang. Jumlah kapasitasnya bervariasi yakni sebanyak 34, 46 dan 64 dalam satu kali putaran.

Baca Juga:  Ini Dua Bank di Jabar Layanan Ibadah Haji ke Makkah

Jika sudah tersedia, maka nantinya spesimen yang dari Mustika Jaya dan Rawalumbu, bisa langsung diolah di RSUD Bantar Gebang. Begitupun dengan spesimen dari Jatiasih dan Pondok Melati. (Red)