Tolak Kekerasan, Puluhan Wartawan Gelar Demo di Mapolres Cirebon

JABARNEWS | CIREBON – Aksi solidaritas jurnalis anti kekerasan dari aliansi jurnalis Cirebon raya mendatangi dan memunggungi Mapolres kota Cirebon serta pastikan akan memboikot seluruh kegiatan Polres Cirebon Kota.

Kekerasan yang menimpa para jurnalis saat meliput unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja di berbagai daerah di Indonesia menambah catatan buruk dan ancaman nyata bagi iklim kebebasan pers di tanah air.

Dalam aksi tersebut Aliansi jurnalis yang terdiri dari, Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Cirebon, PWI Cirebon, Ikatan Wartawan Online (IWO) mempertanyakan sikap arogansi kepolisian terhadap jurnalis yang melakukan peliputan demo Omnibus Law beberapa waktu lalu di Kota Cirebon.

Baca Juga:  Luapan Sungai Bikin Dua Kampung di Tegalbuleud Terendam Banjir, Warga Panik

Pasalnya, saat peliputan demo Omnibus Law yang berujung ricuh, salah satu jurnalis Cirebon mendapat intimidasi dari aparat kepolisian untuk menghapus rekaman video kericuhan saat demo berlangsung.

Selain itu, aksi Jurnalis di depan Mapolres Cirebon Kota, meminta Kapolres Cirebon Kota AKBP Syamsul Huda menemui massa aksi untuk mendatangani fakta integritas yang menjamin keselamatan jurnalis saat peliputan.

Koordinator solidaritas Jurnalis Anti Kekerasan Faizal Nurathman mengatakan, aksi ini di depan Mapolres Cirebon kota ini untuk memastikan keamanan Jurnalis Cirebon saat melakukan peliputan dan meminta agar tidak terulang lagi kekerasan terhadap Jurnalis.

Baca Juga:  Kronologi Penganiayaan Relawan Ganjar-Mahfud oleh Oknum TNI Versi Kodam IV/Diponegoro

“Kedatangan kami, untuk bertemu Kapolres Cirebon Kota, dengan membawa fakta integritas yang poinnya menjamin keselamatan Jurnalis saat melakukan peliputan,” katanya, Senin (12/10/2020)

Faizal menambahkan, selain meminta jaminan keamanan, Jurnalis Cirebon juga meminta keterbukaan informasi publik, karena selama menjabat sebagai Kapolres Cirebon Kota AKBP Syamsul Huda terkesan menutup diri.

“AKBP Syamsul Huda, selama menjabat Kapolres di Polres Cirebon Kota sangat tertutup, sehingga kami kesulitan mendapatkan informasi, kami sebagai Jurnalis dipandang sebelah mata,” katanya.

Baca Juga:  MK Putuskan Sistem Pemilu 2024 pada Kamis Besok, Proporsional Terbuka atau Tertutup?

Dalam aksinya itu, Kapolres Cirebon tak kunjung menemui, Aliansi Jurnalis Cirebon melakukan aksi dengan menaruh ID Card di bawah kaki polisi yang, setelah itu memunggungi Mapolres berjaga, juga tahlil sebagai simbol matinya kebebasan pers dan tidak ada jaminan kesalamatan saat melakukan peliputan.

“Kami kecewa, Kapolres Cirebon Kota, tidak menemui kami. Dengan sikapnya itu, kami akan memboikot seluruh kegiatan Polres,” tegasnya. (Arn)