JABARNEWS | CIREBON - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, sudah tidak lagi menggelar tes usap massal reaksi rantai polimerase (PCR) untuk mendeteksi COVID-19, karena telah mencapai standar satu persen dari jumlah penduduk.
"Kegiatan tes usap masif dan massal sudah tidak ada karena telah mencapai satu persen jumlah penduduk," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Cirebon Nanang Ruhyana, Senin (12/10/2020) dilansir dari laman Antara.
Nanang mengatakan di Kabupaten Cirebon, saat ini sudah melakukan tes usap kepada 26.713 warga atau lebih dari satu persen penduduk Kabupaten Cirebon yang mencapai 2,2 juta sesuai dengan yang dianjurkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dari tes usap PCR secara massal dan juga hasil pelacakan kontak erat kasus terkonfirmasi positif COVID-19 terdapat 880 orang yang dinyatakan terjangkit virus corona baru.
"Yang ditargetkan WHO ini kan satu persen jumlah penduduk dan kami sudah melebihinya," ujar Nanang.
Halaman selanjutnya 1 2
"Kegiatan tes usap masif dan massal sudah tidak ada karena telah mencapai satu persen jumlah penduduk," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Cirebon Nanang Ruhyana, Senin (12/10/2020) dilansir dari laman Antara.
Baca Juga:
BMKG Sebut Hujan Sedang hingga Lebat Berpotensi Terjadi di Daerah Ini
Anwar Sadad: Bank Minim Inovasi, Pencairan BLT UMKM Di Sukabumi Sebabkan Kerumunan
Nanang mengatakan di Kabupaten Cirebon, saat ini sudah melakukan tes usap kepada 26.713 warga atau lebih dari satu persen penduduk Kabupaten Cirebon yang mencapai 2,2 juta sesuai dengan yang dianjurkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dari tes usap PCR secara massal dan juga hasil pelacakan kontak erat kasus terkonfirmasi positif COVID-19 terdapat 880 orang yang dinyatakan terjangkit virus corona baru.
"Yang ditargetkan WHO ini kan satu persen jumlah penduduk dan kami sudah melebihinya," ujar Nanang.
Halaman selanjutnya 1 2