Keren.. Indonesia Masuk Lima Besar Negara yang Mampu Tangani Covid-19 dan Ekonomi

JABARNEWS | JAKARTA – Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia termasuk 5 negara yang mampu menangani pandemi Covid -19 dengan baik. Selain itu, memiliki kinerja ekonomi cukup bagus.

“Kalau kita lihat dari segi penanganan kesehatan dan kinerja ekonomi, Indonesia dibanding negara lain kontraksi ekonominya rendah dan fatality rate-nya juga rendah,” kata Airlangga dalam konferensi pers Update Komite KPCPEN – Vaksin Covid-19, Protokol Kesehatan, Antisipasi Banjir, di Graha BNPB, Jakarta, Senin (12/10).

Baca Juga:  Gunung Sinabung Erupsi, Tinggi Kolom Abu 800 Meter

Menurutnya, Indonesia hanya berada di bawah China, Taiwan, Lithuania, Korea Selatan dalam penanganan Covid-19 sekaligus pemulihan ekonomi secara bersamaan.

“Jadi Indonesia termasuk Top 5 yang bisa menangani secara berimbang. Yakni antara Covid-19 maupun penurunan kontraksi ekonomi,” imbuh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu.

Dia menyebut penanganan Corona per 12 Oktober 2020, rata-rata kasus Covid-19 aktif sudah 19,7 persen. Angka ini membaik dibandingkan beberapa waktu lalu yakni 22,1 persen.

Baca Juga:  PKL Tasikmalaya Gelar Demo Pertanyakan Fungsi Jalan Utama Andesit

Selain itu, dari tingkat kesembuhan sudah mencapai 76,48 persen. Hal ini lebih baik dibandingkan global. Yaitu 75,03 persen. Sama halnya dengan tingkat kematian juga sudah mengalami penurunan.

Airlangga juga berpesan agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan. Termasuk disiplin 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak). Menurutnya, 3M dapat membantu masyarakat terhindar dari penularan virus.

Baca Juga:  Dinas ESDM Jabar Sebut Banyak Pengusaha Tambang Belum Miliki RKAB

“Kita sudah 3,55 persen dibandingkan global 2,88 persen (tingkat kematian), kalau kita lihat dari 11 provinsi prioritas, maka kita lihat DKI itu sudah tingkat kesembuhannya tinggi 82,17 persen, kemudian tingkat kematian 2,2 persen, Jawa Barat 64,11 persen, tingkat kematiannya rendah 1,9 persen,” paparnya. (Red)