Bima Arya Sampaikan, Begini Pengaruh Kebijakan Anies Baswedan ke Bogor

JABARNEWS | BOGOR – Penyebaran Pandemi Covid-19 di DKI Jakarta terasakan dampaknya hingga ke Kota Bogor. Pasalnya, ada beberapa hal yang dipengaruhi DKI Jakarta terkait Covid-19 di Kota Bogor.

Pertama, klaster keluarga yang menjadi penyebaran terbesar di Kota Bogor itu diakibatkan adanya warga bogor yang bekerja di DKI Jakarta

“Sebagian besar anggota keluarga itu terpapar Covid-19 dari anggota keluarganya yang bekerja di Jakarta,” kata Wali Kota Bogor, Bima Arya, dalam Channel Youtube CSIS Indonesia, Rabu (14/10/2020).

Baca Juga:  Banjir Terjang Beberapa Daerah di Jawa Barat

“Jadi ada sekitar 55 persen warga Kota Bogor yang bekerja di DKI Jakarta, sisanya bekerja di daerah Bogor. Artinya kebijakan di Jakarta akan berdampak di Bogor,” lanjutnya.

Dikatakan Bima Arya, pelonggaran kebijakan dengan adanya PSBB Transisi itu menjadi kekhawatiran. Bagaimana tidak, Bima menyebutkan ada banyak warga Kota Bogor yang bekerja di Jakarta dengan menggunakan transportasi umum.

Baca Juga:  Soal Penembakan di MUI Pusat, Masyarakat Diminta Tak Terpancing

“Di masa normal ada 40 ribu warga bogor yang menggunakan kereta api ke Jakarta. Ketika PSBB ada pengetatan, angka itu drop, sampai sekitar 7 ribu orang yang naik kereta ke Jakarta,” terangnya.

Meski Bima Arya mengakui dirinya sering melakukan komunikasi dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, akan tetapi ia masih merasa khawatir dengan adanya pembukaan kembali kantor dan tempat usaha di Jakarta menjadi resiko penyebaran Covid-19 kembali.

Baca Juga:  Pembatalan Ibadah Haji Tahun Ini, Pusat Oleh-oleh di Cirebon Gigit Jari

Ia juga mengakui, meminta Anies Baswedan untuk melakukan pengetatan di tempat makan agar hanya melayani warga yang membawa pulang makanannya.

“Saya sampaikan juga bahwa harus dilihat dulu datanya, apakah betul orang-orang Jakarta yang nongkrong di Bogor karena di Jakarta nggak bisa nongkrong, pulang ke Jakarta membawa virus. Harus dicek lagi datanya,” pungkas Bima. (Red)